Konsumsi Minyak Kelapa Lebih Berbahaya ketimbang Lemak Babi

Kesehatan

Life & Style / Kesehatan

Konsumsi Minyak Kelapa Lebih Berbahaya ketimbang Lemak Babi

Konsumsi Minyak Kelapa Lebih Berbahaya ketimbang Lemak Babi

KEPONEWS.COM - Konsumsi Minyak Kelapa Lebih Berbahaya ketimbang Lemak Babi PENGGUNAAN minyak kelapa untuk konsumsi sehari-hari di masyarakat hingga saat ini masih tergolong tinggi. Meskipun makanan yang digoreng atau mengandung minyak dapat berbahaya bagi kesehatan, nyatanya...

PENGGUNAAN minyak kelapa untuk konsumsi sehari-hari di masyarakat hingga saat ini masih tergolong tinggi. Meskipun makanan yang digoreng atau mengandung minyak dapat berbahaya bagi kesehatan, nyatanya masih banyak masyarakat yang menjadikannya sebagai menu favorit. Akan tetapi, tampaknya hal itu perlu dipertimbangkan sekali lagi.

Seorang profesor dari Harvard T.H. Chan School of Public Health baru-baru ini mengemukakan pendapatnya perihal minyak kelapa berdasarkan penelitian yang ia lakukan. Profesor bernama Karin Michels itu menyatakan minyak kelapa merupakan racun murni untuk tubuh. Video perihal pernyataannya itu diunggah ke Youtube dan menjadi viral.

Lezatnya Sate Laler Menggoyang Lidah Buruh Tani hingga Bupati

"Saya hanya bisa memeringatkan Kamu dengan segera wacana minyak kelapa. Ini salah satu makanan terburuk yang bisa Kamu makan, terang Karin seperti yang dikutip dari Independent, Jumat (24/8/2018). Menurutnya, mengonsumsi minyak kelapa jauh lebih merugikan daripada lemak babi. Alasannya karena sebagian besar minyak kelapa terdiri dari asam lemak jenuh. Kandungan itu mempunyai efek merusak pada tubuh.

Pernyataan Karin ini sontak menuai kontroversi karena selama ini minyak kelapa dianggap sebagai salah satu makanan super. Sejumlah ahli pun ikut berkomentar mengenai hal ini. Salah satunya ialah Lily Louter, ahli gizi terkemuka di London

"Begitu banyak klaim perihal manfaat kesehatan minyak kelapa, mulai dari meningkatkan kekebalan hingga pengobatan untuk penyakit Alzheimer. Namun, kita harus ingat bahwa minyak kelapa hampir semuanya lemak jenuh dan bila dikonsumsi bersamaan dengan diet tinggi lemak jenuh, mungkin mengonsumsi lebih dari jumlah yang disarankan, ucap Lily.

Sekadar berita, jumlah konsumsi minyak kelapa yang disarankan ialah 20 gram/hari untuk wanita dan 30 gram/hari untuk pria. Walaupun begitu Lily menyatakan tidak ada salahnya mengonsumsi minyak kelapa secara moderat. "Mengklaim salah satu makanan ialah racun dapat berbahaya karena menanamkan rasa takut pada banyak orang. Penting untuk diingat bahwa tidak ada satu pun makanan yang secara inheren semua 'baik' atau semua 'buruk'," jelasnya.

Nikmatnya Selingkuh hingga Cicipi Janda Kecemplung di Pulau Seribu!

Sementara itu, tahun lalu American Heart Association memperbarui panduannya yang berkaitan dengan asam lemak jenuh di minyak kelapa. Mereka memberikan saran untuk mengganti lemak jenuh dengan lemak tak jenuh untuk menurunkan risiko penyakit kardiovaskular di masa depan.

Hal senada juga disampaikan oleh NHS yang menyatakan konsumsi makanan dengan kandungan asam lemak jenuh dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung koroner karena kenaikan dalam jumlah kolesterol jahat dalam darah. Di sisi lain British Heart Foundation menyatakan diharapkan penelitian lebih lanjut wacana banyak sekali jenis asam lemak.

(dno)

Comments