Kisah telemarketer tunanetra, kerja berat dan sering disumpahi

Kepo Stories

Ragam / Kepo Stories

Kisah telemarketer tunanetra, kerja berat dan sering disumpahi

Kisah telemarketer tunanetra, kerja berat dan sering disumpahi

KEPONEWS.COM - Kisah telemarketer tunanetra, kerja berat dan sering disumpahi Kamu pasti pernah mengalami situasi di mana nomormu 'diteror' oleh sales atau telemarketing sebuah bank. Mereka biasanya menunjukkan pembukaan akun baru untuk kartu kredit ataupun asuransi. Nah, yang...

Kamu pasti pernah mengalami situasi di mana nomormu 'diteror' oleh sales atau telemarketing sebuah bank. Mereka biasanya menunjukkan pembukaan akun baru untuk kartu kredit ataupun asuransi. Nah, yang paling nyebelin yaitu meski sudah ditolak sekalipun mereka ini tetap ngotot ingin berbicara panjang lebar.

Kalau kamu termasuk orang yang sabar, mendengarkan telemarketing tersebut berbicara dari A sampai Z merupakan pilihan yang mau nggak mau harus dipilih. Tapi untuk orang yang tidak sabaran, biasanya langsung menutup telpon bahkan sampai memaki saking merasa terganggu.

Tapi tahukah kamu kalau di balik sambungan telepon yang kamu abaikan itu ada orang-orang yang juga membutuhkan? Salah satu pemilik akun Twitter @nanang_grande ini kebetulan bertemu dengan seorang telemarketer. Namun tak disangka, ternyata telemarketer yang ia temui ini ialah seorang tuna netra.

Setelah ini, mungkin Saya tak lagi berani membentak atau bahkan sampai memaki. Karena bisa jadi suara di telfon itu merupakan Mas-Mas yang baik hati ini.

Jikalau memang tidak berminat, alangkah baiknya cukup sampaikan "Maaf, Saya belum berminat"

Atau tak perlu angkat telfonnya... pic.twitter.com/9odTYIfBIS

Wiro Sableng (@Nanang_Grande) January 23, 2019

Ia kemudian merekam perbincangan dengan pria yang diketahui bernama Abdul Karim ini. Ia kemudian sedikit membahas pekerjaannya sebagai telemarketer ternyata cukup berat. Abdul bercerita kalau telepon tidak diangkat atau hanya sekadar ditolak saja itu masih mending. Tapi mereka seringkali disumpah serapahi sampai dituduh penipu oleh nasabah-nasabah tersebut.

Ternyata tidak cuma Abdul Karim saja. Ia mengatakan kalau cukup banyak orang tunanetra yang bekerja di bank tempatnya bekerja. Selain itu meski berkebutuhan khusus, tugas dan sasaran mereka sama beratnya seperti karyawan-karyawan lain.

"Setelah ini, mungkin Saya tak lagi berani membentak atau bahkan sampai memaki. Karena bisa jadi suara di telfon itu ialah Mas-Mas yang baik hati ini," tulis akun @nanang_grande seperti kutip pada Senin (28/1).

abdul karim telemarketer disabilitas © Twitter/@Nanang_Grande
foto: Twitter/@nanang_grande

Melalui cuitan dan video yang dibagikan akun Twitter tersebut, kemudian banyak warganet yang tersadar kalau yang dilakukan selama ini ialah salah. Meski pekerjaannya cukup mengganggu, namun tetap saja mereka melakukan itu untuk mencari nafkah. Apalagi dengan keterbatasan yang mereka miliki, mencari pekerjaan tidak semudah orang normal.

"Terima kasih sdh membuka sisi lain ini ya mas. Menjd pengingat bagi saya dlm bersikap thd telepon telemarketing," ujar akun @Y3m4y0.

"Aku jadi kek playing victim yg plg terganggu padahal mereka juga cuma kerja yah :( maaf yah para telemarketer," ungkap akun @viaalvia.

"baru tau klo ternyata telemarketing ada yg disabilitas, jdi nyesel sering suka tutupi telpon ga bilang2 begitu tau yang nelpon telemarketing :(NULL," tulis akun @prmtningrum.

Recommended By Editor

Comments