Kisah Sedih Penjual Bendera Jelang HUT ke-75 Indonesia

Ekonomi & Bisnis

News / Ekonomi & Bisnis

Kisah Sedih Penjual Bendera Jelang HUT ke-75 Indonesia

Kisah Sedih Penjual Bendera Jelang HUT ke-75 Indonesia

KEPONEWS.COM - Kisah Sedih Penjual Bendera Jelang HUT ke-75 Indonesia PURWAKARTA - Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 75, para penjual bendera dadakan di Purwakarta, Jawa Barat mulai menjamur di sudut-sudut pusat kota. Sayangnya kese...

PURWAKARTA - Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 75, para penjual bendera dadakan di Purwakarta, Jawa Barat mulai menjamur di sudut-sudut pusat kota. Sayangnya kesempatan meraup untung satu tahun sekali ini harus kandas karena pandemi covid-19.

Karena adanya pandemi covid-19, para pedagang mengaku omzet mereka menurun sekitar 50% dari tahun lalu. Kerugian dialami salah satu pedagang yang berjualan di pinggir Jalan Ahmad Yani Kota Purwakarta Jawa Barat.

Tanam Jagung di Lahan Tidur untuk Bayar Uang Kuliah

Para pedagang musiman ini selain asal Purwakarta juga dari berasal dari wilayah Priangan Timur seperti Tasikmalaya dan Garut yang sengaja beralih profesi menjadi penjual bendera.

Peringatan 17 Agustus yang semakin dekat membuat permintaan konsumen terhadap bendera merah-putih dan beberapa pernak-pernik kemerdekaan sudah mengalami peningkatan. Banyaknya pembeli bendera merah-putih saat ini masih didominasi oleh warga biasa yang hendak memakai secara pribadi dengan memasang di depan rumahnya masing-masing.

Namun peningkatan pembeli bendera dan umbul-umbul serta atribut hari kemerdekaan tahun ini jauh berbeda di banding dengan tahun lalu. Dampak pandemi virus covid-19 ternyata berpengaruh juga pada penjualan bendera.

bendera

Menurut pedagang, menurunnya omzet dikarenakan hilangnya pelanggan yang biasa membeli. Mulai dari anak sekolah yang belajar di rumah, perkantoran yang bekerja di rumah hingga masyarakat yang ketakutan untuk keluar rumah atau membeli barang dari tangan ke tangan. Pedagang mengaku omzet pendapatan merosot antara 30% hingga 50% dari tahun lalu.

Harga yang dibanderol untuk satu bendera bervariatif tergantung ukuran. Untuk ukuran paling kecil di jual dengan harga Rp5 ribu, ukuran sedang Rp35 ribu dan ukuran yang paling besar Rp70 ribu. Sedangkan untuk umbul-umbul di banderol Rp75 ribu rupiah.

Para pedagang bendera dadakan ini berharap Pemkab Purwakarta memberikan kelonggaran kepada mereka untuk berjualan di tepi jalan setidaknya selama jelang momen hari kemerdekaan.

(kmj)

Comments