Kisah pria difabel jadi petugas kebersihan toilet ini bikin terenyuh

Kepo Stories

Ragam / Kepo Stories

Kisah pria difabel jadi petugas kebersihan toilet ini bikin terenyuh

Kisah pria difabel jadi petugas kebersihan toilet ini bikin terenyuh

KEPONEWS.COM - Kisah pria difabel jadi petugas kebersihan toilet ini bikin terenyuh Tak semua orang lahir dengan kondisi fisik yang tepat. Tanpa pernah diinginkan sekalipun, sebagian orang mempunyai kondisi fisik yang tak lengkap dan tak sehat. Di tengah kondisi keterbatasan, bukan m...

Tak semua orang lahir dengan kondisi fisik yang tepat. Tanpa pernah diinginkan sekalipun, sebagian orang mempunyai kondisi fisik yang tak lengkap dan tak sehat.

Di tengah kondisi keterbatasan, bukan menjadi halangan untuk tetap semangat menjalani hidup. Apalagi menunggu belas kasih orang lain. Dengan kata lain, kekurangan fisik tak sepenuhnya menjadi kendala asal kita tetap mau berusaha.

Hal tersebut pun dibuktikan oleh seorang lelaki asal Malaysia. Meski dalam prosesnya tak selalu mudah, lelaki dengan kekurangan fisik ini terus semangat bekerja.

Diketahui, lelaki berusia 22 tahun ini bahkan menjadi tulang punggung keluarga. Pasalnya, sang ibu menderita penyakit jantung dan ginjal, sementara saudara lelakinya mempunyai autisme dan tidak dapat bekerja.

petugas kebersihan difabel © 2019

foto: worldofbuzz.com

Dilansir dari World of Buzz, Senin (30/9), pemuda bernama Muhammad Helmi Firdaus Abdul Halid ini rupanya menderita hydrocephalus, adalah kondisi yang menyebabkan penumpukan cairan di rongga-rongga dalam otaknya. Kondisi tersebut lalu membuatnya membutuhkan kursi roda untuk beraktivitas.

Selama ini, Helmi sendiri dikontrak bekerja sebagai pengurus dan pembersih toilet umum di Puchong Perdana. Ia berangkat bekerja pukul 5 pagi lali mendorong kursi rodanya sejauh 4 km menuju stasiun LRT Bandar Kinrara tempatnya bekerja.

Pekerjaan yang dimulainya pukul 7.30 pagi tersebut akan berakhir sekitar pukul 6 sore. Namun tak jarang, dirinya terpaksa harus tetap tinggal hingga larut malam. Kalau sudah begitu, maka ia akan menghabiskan malam di gudang seberang toilet umum.

petugas kebersihan difabel © 2019

foto: worldofbuzz.com

Dari pekerjaannya tersebut, Helmi menghasilkan uang sekitar Rp 2 juta sebulan. Uang itu kemudian ia serahkan kepada ibunya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Kami juga mendapatkan Rp 1,3 juta sebulan dari Departemen Kesejahteraan Sosial, (tapi) itu tidak cukup. Terkadang, saya makan satu kali sehari. Ketika saku saya kosong, saya hanya akan minum air," ucapnya.

Recommended By Editor

Comments