Kisah Perempuan Sakti Penyebar Agama Islam di Cirebon

Spots & Destinasi

Travel / Spots & Destinasi

Kisah Perempuan Sakti Penyebar Agama Islam di Cirebon

Kisah Perempuan Sakti Penyebar Agama Islam di Cirebon

KEPONEWS.COM - Kisah Perempuan Sakti Penyebar Agama Islam di Cirebon Cirebon - Nyi Ratu Mas Gandasari ialah salah seorang perempuan sakti asal Aceh yang menyebarkan ajaran agama Islam di Cirebon. Ini kisahnya yang mesti kamu tahu.Nyi Ratu Mas Gandasari merupakan anak a...

Cirebon - Nyi Ratu Mas Gandasari ialah salah seorang perempuan sakti asal Aceh yang menyebarkan ajaran agama Islam di Cirebon. Ini kisahnya yang mesti kamu tahu.

Nyi Ratu Mas Gandasari merupakan anak angkat dari Mbah Kuwu Cirebon alias Pangeran Cakrabuana, raja pertama di Cirebon. Kesaktian Nyi Ratu Mas Gandasari tercium hingga ke banyak sekali negara.

Hingga kini namanya tetap harum dan makamnya selalu dikunjungi oleh peziarah. Komplek pemakaman Nyi Ratu Mas Gandasari berlokasi di Desa Panguragan, Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Luasnya sekitar enam hektar.

Komplek pemakaman Nyi Ratu Mas Gandasari itu dulunya merupakan Padepokan Mangkuragan. Padepokan ini dulu dipimpin langsung oleh Nyi Ratu Mas Gandasari.

Kisah Perempuan Sakti Penyebar Agama Islam di CirebonFoto: Sudirman Wamad/detikTravel

Petugas Keramat Komplek Pemakaman Nyi Ratu Mas Gandasari, Wanda (62) menceritakan betapa hebatnya kesaktian Nyi Ratu Mas Gandasari dan juga asal-usulnya.

Usut punya usut, Nyi Ratu Mas Ganda Sari ternyata berasal dari Aceh. Sekitar abad 14, saat Nyi Ratu Mas Gandasari masih bau kencur, dia diadopsi oleh Mbah Kuwu Cirebon.

"Nyi Ratu ini dibawa dari Aceh dan diangkat jadi anak hingga dibesarkan di sini (Cirebon) oleh Mbah Kuwu Cirebon. Saat usianya besar, Nyi Ratu mengikuti jejak Mbah Kuwu Sangkan menyebarkan agama Islam," kata Wanda saat ditemui detikTravel di Komplek Pemakaman Nyi Mas Ratu Gandasari, Cirebon, Selasa (27/2/2018).

Kisah Perempuan Sakti Penyebar Agama Islam di CirebonFoto: Sudirman Wamad/detikTravel

Setelah dewasa, Nyi Ratu Mas Gandasari memiliki paras yang cantik. Tak sedikit para pembesar keraton atau padepokan dan orang sakti pada zaman dulu kepincut dengan kecantikan Nyi Ratu Mas Gandasari.

Hingga akhirnya Nyi Ratu Mas Gandasari membuat sayembara di Padepokan Mangkuragan. Dalam sayembara itu, bagi yang bisa mengalahkan Nyi Ratu Mas Gandasari akan dipersunting menjadi suaminya.

"Banyak yang ikut sayembara, katanya dari 25 negara hadir. Namun, dalam sayembara itu yang menang merupakan Syekh Magelung Sakti. Padahal, Syekh Magelung itu awalnya hanya menonton, ingin mencari Mbah Kuwu Cirebon," kata Wanda.

Kisah Perempuan Sakti Penyebar Agama Islam di CirebonFoto: Sudirman Wamad/detikTravel

Wanda menjelaskan mengenai sepak terjang Syekh Magelung Sakti. Menurut Wanda, Syekh Magelung Sakti merupakan orang yang berhasil takluk ditangan Mbah Kuwu Cirebon, bapak angkat dari Nyi Ratu Mas Gandasari.

"Pernah kepotong rambutnya oleh bapak angkatnya Nyi Ratu. Syekh Magelung niatnya ketemu Mbah Kuwu, tapi di sana dia (Syekh Magelung) malah ikut sayembara dan menang," terang Wanda.

Wanda menambahkan Nyi Ratu Mas Gandasari memiliki selendang sakti bernama juwana. Selendang tersebut digunakan Nyi Ratu Mas Gandasari saat melawan musuhnya.

"Katanya bisa melumpuhkan lawannya. Selendangnya sakti sekali, waktu sayembara juga menggunakan selendang," kata Wanda.

Kisah Perempuan Sakti Penyebar Agama Islam di CirebonFoto: Sudirman Wamad/detikTravel

Kesaktian Nyi Ratu Mas Gandasari itu kini menjadi kisah yang akrab di indera pendengaran masyarakat Cirebon. Pemakamannya selalu ramai dikunjungi peziarah. Di depan makamnya terdapat dua pohon yang dianggap Wanda merupakan pohon tertua.

Nyi Ratu Mas Gandasari juga meninggalkan sejumlah warisan, yakni Sumur Dalem, Sumur Kejayaan, Lebak Sungsang, dan lumbung padi yang terbuat dari kayu jati tua.

"Sumur-sumur itu memiliki khasiat masing-masing, intinya untuk pengobatan. Tapi, utamanya kita harus yakin dengan Allah, air sumur hanya medianya," katanya.

Kisah Perempuan Sakti Penyebar Agama Islam di CirebonFoto: Sudirman Wamad/detikTravel

Lumbung padi berusia ratusan tahun itu terdapat di belakang komplek pemakaman. Wanda mengaku sebagian besar material lumbung padi tersebut masih asli. Hanya genting yang sempat direnovasi oleh warga.

Lokasi lumbung padi itu tak jauh dari Sumur Dalem. Sedangkan, Sumur Kejayaan lokasinya berada di depan komplek pemakaman.

"Komplek pemakaman ini dulunya padepokan, luasnya sekitar enam hektar. Makanya banyak peninggalan Nyi Ratu yang masih ada, dan Alhamdulillah masih kita jaga," tutupnya. (wsw/wsw)

Comments