Kisah Pedagang Asongan yang Menjemput Rezeki di Maguwoharjo

Sepakbola

Sports / Sepakbola

Kisah Pedagang Asongan yang Menjemput Rezeki di Maguwoharjo

Kisah Pedagang Asongan yang Menjemput Rezeki di Maguwoharjo

KEPONEWS.COM - Kisah Pedagang Asongan yang Menjemput Rezeki di Maguwoharjo Jalannya laga sepak bola menjadi salah satu momen yang paling ditunggu para pedagang asongan. Pasalnya mereka bisa meraup untung yang berlimpah dari hasil menjajakan makanan hingga minuman Seperti yan...

Jalannya laga sepak bola menjadi salah satu momen yang paling ditunggu para pedagang asongan. Pasalnya mereka bisa meraup untung yang berlimpah dari hasil menjajakan makanan hingga minuman

Seperti yang dilakukan seorang pedagang minuman bernama Mujiman. Berjualan semenjak 15 tahun lalu, dirinya mengaku kerap mengantongi omzet yang cukup tinggi sekali laga. Ditemui pada pembukaan Liga 1 2019 saat PSS Sleman menjamu Arema FC di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu (15/5/2019), sebanyak 200 gelas minuman es teh habis dijualnya.

"Momen laga bola ini menjadi keuntungan bagi orang seperti kami. Hal itu cukup membantu keseharian kami. Dalam sekali laga saya bisa mengantongi hingga Rp 2-3 juta," ungkapnya saat diwawancarai.

Mujiman menerangkan, satu gelas es teh dihargai Rp 5 ribu. Dirinya biasa membawa tiga orang karyawan yang bertugas menjajakan di tribune stadion. Dirinya mengklaim cukup 10 menit, minuman ludes terjual.

"Jarak pintu masuk dan bangku penonton yang ada di tengah cukup jauh, sehingga mereka sulit untuk keluar. Di lain sisi karena lelah berteriak menyokong timnya bermain, dia juga butuh minum. Kesempatan itu yang kami ambil untuk meraup untung," jelasnya menambahkan.

Pedagang berjualan di area Stadion Maguwoharjo, Sleman saat pembukaan Liga 1 2019 (bolatimes.com/M Ilham Baktora)Pedagang berjualan di area Stadion Maguwoharjo, Sleman saat pembukaan Liga 1 2019 (Bolatimes/M Inspirasi Baktora)

Tak hanya saat laga bola, dirinya juga kerap menghadiri acara wisuda di daerah Yogyakarta. Berbekal sepeda motor dan minuman teh, dirinya juga mengaku dapat meraup hasil bersih mencapai Rp 2 juta.

"Saya harus mengikuti rencana yang ada di kota Yogyakarta dan sekitarnya. Termasuk pada laga lanjutan Liga 1 2019, di Stadion Maguwoharjo. Ini hal yang menguntungkan bagi kami, sehingga peluang-peluang seperti ini harus dimanfaatkan dengan baik," kata Mujiman.

Di temui saat bersamaan, seorang pedagang bernama Bambang Heru mengaku laga bola di Yogyakarta sudah menjadi rencana jualannya selama 10 tahun belakangan. Laga yang setiap bulan bergulir di markas PSS Sleman itu tak pernah dia tinggal untuk meraup rezeki di Maguwoharjo.

Berjualan minuman dingin di Stadion Maguwoharjo, saat pembukaan Liga 1 2019 (bolatimes.com/M Ilham Baktora)Berjualan minuman dingin di Stadion Maguwoharjo, saat pembukaan Liga 1 2019 (Bolatimes/M Wangsit Baktora)

"Pedagang seperti kami sudah kerap berjualan di stadion ini. Memang cara hidup kami dengan berjualan. Sehari berjualan pendapatnya dapat dimanfaatkan untuk hidup selama setengah bulan di Yogyakarta. Maka dari itu ini sangat menyenangkan bagi kami," ungkap dia.

Sementara itu, laga pembuka Liga 1 2019 yang dimenangkan oleh PSS Sleman atas Arema FC dengan skor 3-1 sempat diwarnai kericuhan antar suporter kedua tim. Beberapa fasilitas stadion pun ikut rusak. Pedagang yang kerap berjualan di area stadion ikut menyayangkan lantaran berimbas pada pendapatannya.

Comments