Kisah Para Pengangkut Wisatawan Bangkit dari Corona

Spots & Destinasi

Travel / Spots & Destinasi

Kisah Para Pengangkut Wisatawan Bangkit dari Corona

Kisah Para Pengangkut Wisatawan Bangkit dari Corona

KEPONEWS.COM - Kisah Para Pengangkut Wisatawan Bangkit dari Corona PANDEMI virus corona baru atau Covid-19 sangat berdampak terhadap penyedia jasa transportasi yang melayani wisatawan menuju sejumlah objek wisata di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Di antaranya, penyedi...

PANDEMI virus corona baru atau Covid-19 sangat berdampak terhadap penyedia jasa transportasi yang melayani wisatawan menuju sejumlah objek wisata di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Di antaranya, penyedia jasa transportasi berupa ojek motor, becak, hingga angkutan kota yang khusus melayani wisatawan di daerah wisata Sunan Muria maupun Sunan Kudus karena semenjak adanya wabah Corona kedua tempat wisata tersebut terpaksa ditutup sementara.

Menikmati Hamparan Kebun Teh dan Sunset Menawan di Wayang Windu Panenjoan

Meskipun beberapa bulan terpukul karena tidak mempunyai pemasukan sama sekali, kini mereka secara bertahap mulai bangkit dan mendapatkan pemasukan.

"Alhamdulillah setelah Lebaran Idul Fitri pemerintah kabupaten mulai mengizinkan daerah wisata membuka kunjungan wisatawan dengan akses terbatas untuk masyarakat lokal Kudus," salah satu penyedia jasa ojek wisata Sunan Muria Kudus, Abdullah di Kudus, Selasa (24/11/2020).

Karena wisatawan yang diperbolehkan berkunjung hanya wisatawan lokal, maka jumlahnya juga terbatas dan untuk bisa masuk ke daerah wisata juga ada screening mulai dari wajib mencuci tangan pakai sabun, memakai masker, dan cek suhu tubuh.

ilustrasi

Menara Masjid Kudus (Instagram @mbahoerip)

Untuk itu, kata dia, ada penjadwalan untuk penyedia jasa ojek agar semua anggota ojek Muria Colo mendapatkan kesempatan yang sama.

Dampaknya, lanjut dia, belum bisa mendapatkan pemasukan setiap hari karena operasinya satu hari masuk dan satu hari libur.

Cara Membuat Visa ke Australia, Apa Aja Syaratnya?

Minimnya jumlah wisatawan juga berdampak pada pemasukan Abdullah karena setiap hari hanya bisa mengantarkan peziarah antara tiga hingga empat orang dengan biaya jasa antar Rp15.000 untuk sekali jalan.

Beberapa bulan terakhir, lanjut dia, wisatawan dari banyak sekali daerah di Tanah Air mulai diizinkan masuk ke Kudus setelah sebelumnya wajib membawa surat hasil tes (rapid test) Covid-19, kini agak dilonggarkan meskipun penerapan protokol kesehatan masih tetap diterapkan.

Kondisi tersebut juga berdampak pada pemasukan karena bisa kembali beroperasi setiap hari tanpa libur seperti sebelumnya yang sehari masuk sehari libur.

Hal serupa juga dialami penyedia jasa transportasi di daerah Makam Sunan Kudus yang melayani wisatawan berziarah ke Makam Sunan Kudus dari Terminal Bakalan Krapyak. Mulai dari ojek sepeda motor, becak, angkutan perkotaan hingga andong.

Banyaknya moda transportasi, maka dibuatkan jadwal operasi untuk masing-masing penyedia jasa transportasi.

Hartono, penyedia jasa ojek Makam Sunan Kudus mengakui masa pandemi seperti sekarang memang belum normal, namun disyukuri karena sudah bisa beroperasi setelah tiga bulan lebih terpaksa menganggur.

5 Lokasi Camping Ceria di Bogor, Budget Murah Pemandangannya Indah

Karena masa pandemi, dia mengaku hanya bisa menjadi pekerja serabutan agar keluarganya tetap bisa makan setiap harinya.

Sementara untuk saat ini pemasukan pria paruh baya itu juga belum banyak karena setiap hari hanya bisa melayani antara dua hingga empat kali mengantar peziarah dengan ongkos sekali antar Rp15.000.

"Karena penyedia jasa ojek juga banyak, maka operasinya juga dijadwal agar semua mendapat kesempatan mendapatkan penumpang," ujarnya.

Demikian halnya untuk angkutan kota yang melayani wisatawan juga dijadwal sehari masuk dan sehari libur.

Tabungan jadi andalan

Selama tidak bekerja karena masa pandemi yang berlangsung semenjak Maret hingga Mei 2020 sejumlah penyedia jasa transportasi mempunyai cara tersendiri untuk bisa bertahan di masa pandemi karena untuk beralih profesi juga tidak mudah mengingat sektor usaha lain juga ikut terdampak.

"Karena peluang usaha di sektor lain juga minim, sama-sama terdampak Covid-19, akhirnya menganggur sambil menunggu wisata Sunan Muria kembali dibuka," ujar penyedia jasa ojek di Makam Sunan Muria Abdullah.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya, bapak dua anak itu terpaksa memanfaatkan semua tabungannya agar tetap bisa makan.

Rasa khawatir memang sempat menghantui ketika pandemi berlangsung lama, sedangkan tabungannya sangat terbatas.

"Bantuan dari pemerintah juga tidak banyak karena hanya bantuan sembako yang diterima pada awal-awal masa pandemi, sedangkan dalam bentuk uang belum pernah mendapatkan," ujarnya.

Comments