Kisah Inspiratif: Luar Biasa! Perusahaan Ini Bangkrut, dan Terselamatkan Setelah 4,5 Juta Orang Memberikan Sumbangan!

Inspirasi

Ragam / Inspirasi

Kisah Inspiratif: Luar Biasa! Perusahaan Ini Bangkrut, dan Terselamatkan Setelah 4,5 Juta Orang Memberikan Sumbangan!

Kisah Inspiratif: Luar Biasa! Perusahaan Ini Bangkrut, dan Terselamatkan Setelah 4,5 Juta Orang Memberikan Sumbangan!

KEPONEWS.COM - Kisah Inspiratif: Luar Biasa! Perusahaan Ini Bangkrut, dan Terselamatkan Setelah 4,5 Juta Orang Memberikan Sumbangan! Kebaikan tanpa pamrih yang pernah ditanamkan mungkin tidak akan segera mendapatkan balasan baiknya, tapi dipastikan akan mendapatkan berkah yang tak terduga.Manajemen yang buruk, dan perusahaan bangkr...
bangkrut

Kebaikan tanpa pamrih yang pernah ditanamkan mungkin tidak akan segera mendapatkan balasan baiknya, tapi dipastikan akan mendapatkan berkah yang tak terduga.

Manajemen yang buruk, dan perusahaan bangkrut ialah fenomena yang wajar. Sedikit sumbangan dari 4.5 juta rakyat Selandia Baru akhirnya berhasil menyelamatkan perusahaan ini dari kebangkrutan!

Apakah karena cokelat perusahaan ini sangat enak, dan orang Selandia Baru tidak rela perusahaan ini bangkrut ?

Atau perusahaan ini memiliki makna sejarah khusus, sehingga masyarakat Selandia Baru begitu peduli dan tidak ingin perusahaan ini menjadi sejarah ?

Bukan. Segenap rakyat Selandia Baru bersatu padu, hanya untuk satu tujuan yang sederhana, yakni membalas budi.

Begini ceritanya Di antara sekian banyak catatan dunia, ada sebuah jalan yang spektakuler sepanjang jalan ini hanya 350 meter panjangnya, tapi sudut kemiringannya menakjubkan, yakni mencapai 40 .

Bukan hanya manusia yang tidak bisa berdiri tegak ketika berada di atas jalan ini :

Bahkan rumah di kedua sisi jalan juga miring, dan ketika dibangun juga miring :

Ia dikenal sebagai jalan yang paling curam di dunia, setiap tahun dapat menarik wisatawan dari seluruh penjuru dunia untuk berwisata.

Di sana ada satu jalan yang menarik, dan bagi anak-anak itu merupakan hadiah dari Tuhan, pasalnya jalan itu paling ramai ketika pulang sekolah, anak-anak pun berhamburan keluar dari rumahnya, bermain dengan mengendarai kart mini mereka masing-masing.

Dan pemandangan ini pun menarik perhatikan pabrik cokelat Cadbury.

Pabrik cokelat ini relatif terkenal di daerah setempat, sudah puluhan tahun menjalankan bisnisnya dan selalu berjalan lancar selama itu, dan sudah pasti meraup banyak keuntungan.

Orang-orang pabrik juga menyarankan agar mereka pindah ke tempat yang lebih luas untuk pengembangan.

Tapi ditolak oleh petinggi pabrik, karena perkembangan pabarik sangat besar, dan tak terpisahkan dari dukungan masyarakat.

Ketika itu hanya sebuah toko cokelat yang kecil ketika pabrik baru dibuka kala itu, tapi penduduk setempat selalu membawa anak-anaknya membeli cokelat di toko itu, dan anak-anak juga sangat suka di sana.

Setelah melihat anak-anak menikmati cokelat yang dibuatnya, dan tampak terlihat senyum kepuasan di wajah mereka, pemiliknya pun merasa senang, dan memacu semangatnya.

Belakangan, pabrik cokelatnya pun semakin baik dan tumbuh besar dari hari ke hari, apalagi dekat dengan tempat wisata yang terkenal, maka Cadbury plc pun datang untuk membahas akuisisi tersebut.

Sebuah pabrik kecil yang tiba-tiba menjadi pabrik besar itu telah menjadi sebuah simbol lain di daerah setempat !

Dan pemilik awalnya ketika itu sekarang telah menjadi pimpinan pabrik. Dia menolak proposal pemindahan pabrik, dan memilih untuk tetap tinggal di sana, untuk mendukung kampung halamannya sendiri!

Dia sadar, adanya Cadbury sekarang tak lepas dari kecintaan anak-anak terhadap cokelatnya.

Sementara itu, anak-anak juga menyukai Baldwin Street yang curam itu, jadi kenapa keduanya tidak digabungkan saja ?

Pabrik tidak hanya akan menghasilkan cokelat yang baik, supaya anak-anak bisa menikmati cemilan yang manis, tapi juga melakukan sesuatu yang lebih untuk anak-anak, untuk memberi kontribusi pada masyarakat.

Peda tahun 2002 silam, pabrik Cadbury setempat menggelar sebuah kegiatan di jalan yang paling curam di dunia ini, dengan kegiatan yang dinamakan The Chocolate Bean Running Contest .

Aturan kegiatan tersebut sangat sederhana, setiap tahun tanggal 1 Juli, pabrik Cadbury Dunedin akan menyiapkan puluhan ribu bola cokelat. Selanjutnya, mereka menjual kepada peserta lomba dengan harga satu dolar per butir.

Puluhan ribu biji coklat itu akan dibagi menjadi tiga kelompok, bola-bola cokelat itu akan digelindingkan dari jalan yang paling curam.

Pembeli bola cokelat dari setiap kelompok 15 besar yang tiba di garis akhir, akan mendapatkan hadiah kecil.

Sementara semua hasil penjualan dari bola cokelat ini akan disumbangkan ke yayasan amal, untuk pengobatan anak-anak yang sakit parah, atau membantu anak-anak tunawisma dan sebagainya.

Dan yang tak disangka pimpinan pabrik, ketenaran kegiatan ini ternyata jauh di luar yang ia bayangkan!

Jangankan penduduk setempat, penduduk di daerah lain di Selandia Baru dan warga dari belahan dunia lainnya turut serta meramaikan kegiatan tersebut, ketika mereka mendengar ada acara yang menarik dan memiliki makna yang spesial !

The Chocolate Bean Running Contest , tahun pertama menarik ribuan orang ikut berpartisipasi.

Kegiatan yang sama berikutnya semakin besar, peserta yang ikut berpartisipasi juga semakin banyak.

Sampai tahun lalu, jumlah peserta telah mencapai 15.000 orang, melampaui 75.000 bola cokelat, digelindingkan dari jalan tersebut seperti air terjun meluncur ke bawah!

Perlu disebutkan bahwa sebagian besar peserta ialah anak-anak, namun, pemilik pabrik juga mengundang banyak anak-anak yang sakit untuk ikut bergabung dalam kegiatan cokelat manis ini.

Agar mereka untuk sementara bisa melupakan dulu penderitaan dan rasa sakit dengan pancaran senyum ceria di wajah mereka dan begitulah kontes cokelat itu berlangsung selama 15 tahun berturut-turut.

Sebuah pabrik cokelat berskala kecil tersebut telah mengumpulkan jutaan dolar atau lebih dari 9 miliar dana amal untuk anak-anak dalam kegiatan kontes cokelat selama 15 tahun itu.

Namun, ketika The Chocolate Bean Running Contest akan digelar lagi tahun ini, tiba-tiba datang kabar buruk.

Karena masalah dana, pabrik Cadbury plc telah menyatakan bangkrut, dan akan segera ditutup!

Gosip ini sontak membuat masyarakat kota terkejut bukan main, pabrik yang demikian besarnya, bagaimana bisa sampai tidak ada uang?

Kemudian, mereka menemui pimpinan pabrik, meminta keterangan yang sebenarnya di balik kebangkrutan tersebut

Dan ternyata, tutupnya pabrik karena The Chocolate Bean Running Contest yang rutin diselenggarakan setiap 1 Juli itu.

Pada ketika digelarnya The Chocolate Bean Running Contest , kondisi profitabilitas perusahaan masih bisa lumayan sehat, harga ketika itu masih rendah, biaya biji cokelat tidak tinggi.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, bangkitnya banyak perusahaan baru, pasar Selandia Baru yang terkena dampak persaingan global, sehingga persaingan menjadi sangat sengit.

Sementara pabrik cokelat Cadbury tidak mengikuti perkembangan zaman.

Keuntungan mereka menurun dari tahun ke tahun, sampai beberapa tahun terakhir kemudian, kondisinya di ujung tanduk.

Pada ketika yang sama, biaya untuk The Chocolate Bean Running Contest juga semakin tinggi, dan selalu defisit setiap diselenggrakannya kontes itu.

Meski pabrik telah membuat banyak perubahan, namun tetap saja tidak bisa membalikkan situasi ini.

Pada ketika seperti itu, banyak orang yang mengusulkan kepada pimpinan pabrik, sebaiknya hentikan kegiatan The Chocolate Bean Running Contest , mungkin kegiatan yang spektakuler ini bisa digunakan untuk meraup kentungan melalui kenaikan harga!

Tapi usulan ini ditolak oleh pimpinan ! Dia mengatakan kepada staf, tidak peduli seberapa sulitnya, kita tetap harus mempertahankan kebaikan seperti itu!

Jadi setelah didiskusikan, akhirnya pabrik memutuskan, bahwa meski rugi, hingga akhirnya bangkrut.

Namun, demi senyum anak-anak, demi membantu mereka yang menderita kanker, anak-anak gelandangan, dan demi masa depan mereka, The Chocolate Bean Running Contest , tetap harus dilanjutkan!

Tapi pasar itu kejam. Pada awal Juni lalu, pabrik tersebut terpaksa mengeluarkan ultimatum, rantai modal hancur sepenuhnya, mau tidak mau harus menyatakan kebangkrutan.

Dan dengan sangat terpaksa, pemimpin pabrik mengumumkan bahwa The Chocolate Bean Running Contest , yang telah berlangsung selama 15 tahun berturut-turut itu akan segera menjadi sejaraah.

Sampai di sini, ceritanya belum berakhir.

Seseorang yang punya niat baik dan tulus, pasti akan diberkati Tuhan.

Ketika penduduk kota tahu hal yang sebenarnya, hal pertama yang mereka lakukan ialah membentuk secara spontan sebuah program pengumpulan dana.

Dengan harapan bisa mengumpulkan sejumlah dana, agar sebagian dari pabrik Cadbury di Selandia Baru dapat terus melanjutkan operasinya, membantu mereka melewati masa-masa paling sulit.

Dan orang-orang tak menyangka, kegiatan yang baru saja diluncurkan 24 jam itu, telah ada ratusan ribu orang yang menyumbangkan uangnya!

Meskipun jumlah donasinya tidak banyak, yakni 1 atau 2 dolar, dan sebagian besar donasi kurang dari 5 dolar, namun jumlah orang yang menyumbang terus bergulir.

Jumlah dana yang terkumpul sangat fantastis, dari satu, dua dolar itu telah mencapai 1,5 juta dolar Selandia Baru atau sekitar 14.6 miliar!

Dan yang lebih mengejutkan lagi keesokannya, semakin banyak orang yang bergabung, dan kurang dari 2 hari, telah mengumpulkan 3 juta dolar Selandia Baru! (Sekitar 29.2 miliar).

Perlu diketahui, populasi Selandia Baru hanya 4,5 juta orang, ini hampir setara dengan satu dolar per kapita!

Tak disangka, rakyat Selandia Baru menggerakkan kekuatan nasional untuk menyelamatkan sebuah pabrik cokelat!

Sampai sekarang, penggalangan dana masih berlanjut, dan jumlahnya terus meningkat. Kondisi ini membuat bos perusahaan itu sendiri bengong

Ketika Jim O Marley, seorang anggota parlemen di Dunedin, Selandia Baru memberi tahu kabar tersebut kepada pimpinan pabrik, dia pun menangis terisak, dan terus mengucapkan terima kasih

Beberapa masyarakat menuturkan dalam sebuah wawancaranya, bahwa mereka tidak mengerti operasi/perputaran pasar, juga tidak tahu persaingan di balik pabrik cokelat tersebut.

Namun mereka tahu bahwa selama ini pabrik tersebut terus mempersembahkan yang terbaik untuk masa depan anak-anak Selandia Baru, dan kami sebagai masyarakat membalas budinya pada masa-masa sulit yang dihadapinya sekarang ialah hal yang wajar.

Ketika ini, selain pendukung dari masyarakat Selandia Baru, juga ada warga dari belahan dunia lain, dimana mereka juga pernah ke kota tersebut, ikut serta dalam kegiatan The Chocolate Bean Running Contest .

Ketika mengetahui kesulitan yang dih

adapi pabrik tersebut, mereka tanpa ragu sedikit pun memilih memberikan dukungan finansial.

Berkat bantuan semua orang, Cadburys Chocolate Factory mengatakan bahwa demi anak-anak Selandia Baru, demi harapan masyarakat Selandia Baru, dan untuk semua pihak yang membantu mereka, Cadbury akan bekerja keras untuk memulihkkan operasional pabrik.

Selain itu, Cadbury juga mengumumkan kabar baik lainnya, bahwa, The Chocolate Bean Running Contest , akan diselenggarakan sesuai jadwal.

Saya selalu percaya, kebaikan yang tulus merupakan suatu kelembutan yang terpendam dalam sifat manusia, sekaligus juga merupakan naluri perasaan yang paling kuat.

Pabrik cokelat Cadbury mempertahankan kegiatan amalnya selama 15 tahun berturtut-turut, hingga akhirnya mendapat balasan budi yang menggelora dari seantero negeri Selandia Baru.

Kebaikan tulus yang pernah ditanamkan mungkin tidak akan segera mendapatkan balasan baiknya, tapi dipastikan akan mendapatkan berkah yang tak terduga.(jhn/yant)

Sumber: happytify.cc

Comments