Kisah Inspiratif: Ibu Berlutut Memohon pada Paman Pinjamkan Uang untuk Biaya Sekolahku Tapi Ditolak dan Dihina, Beberapa Tahun Kemudian Paman Memohon pada Ibu Menolong Putranya, dan Aku pun Membalasnya

Inspirasi

Ragam / Inspirasi

Kisah Inspiratif: Ibu Berlutut Memohon pada Paman Pinjamkan Uang untuk Biaya Sekolahku Tapi Ditolak dan Dihina, Beberapa Tahun Kemudian Paman Memohon pada Ibu Menolong Putranya, dan Aku pun Membalasnya

Kisah Inspiratif: Ibu Berlutut Memohon pada Paman Pinjamkan Uang untuk Biaya Sekolahku Tapi Ditolak dan Dihina, Beberapa Tahun Kemudian Paman Memohon pada Ibu Menolong Putranya, dan Aku pun Membalasnya

KEPONEWS.COM - Kisah Inspiratif: Ibu Berlutut Memohon pada Paman Pinjamkan Uang untuk Biaya Sekolahku Tapi Ditolak dan Dihina, Beberapa Tahun Kemudian Paman Memohon pada Ibu Menolong Putranya, dan Aku pun Membalasnya Ayah sudah lama meninggal, sehingga kehidupan keluarga menjadi serba susah, aku tinggal bersama dengan ibu semenjak kecil.Agar aku bisa tetap sekolah, ibu terpaksa meminjam uang pada paman. Pun ketika...
ibu berlutut

Ayah sudah lama meninggal, sehingga kehidupan keluarga menjadi serba susah, aku tinggal bersama dengan ibu semenjak kecil.

Agar aku bisa tetap sekolah, ibu terpaksa meminjam uang pada paman. Pun ketika meminjam uang ibu memohonya sambil berlutut tapi langsung ditolak.

Semenjak kecil aku belum pernah melihat ayah, ibuku bercerita bahwa ayah sudah meninggal semenjak bulan ketiga kelahiranku.

Semenjak itulah, Ibu sendirian merawat dan membesarkanku. Selama ini, nenek tidak suka dengan ibu, jadi nenek tidak pernah merawatku sehari pun juga.

Kondisi ekonomi keluarga juga memprihatinkan, apalagi untuk biaya sekolahku. Tapi ibu bersikeras agar aku tetap bisa sekolah.

Pada suatu hari, ibu pun menemui paman, berharap paman bisa meminjamkan uang untuk biaya sekolahku.

Tapi paman langsung menolak, dengan alasan tidak punya uang.

Dan agar paman mau meminjamkan uang, Ibu pun sekali lagi memohon sambil berlutut di hadapan paman, tak disangka, ibu malah langsung diusir dari rumah.

Akhirnya, dengan susah payah ibu berhasil mendapatkan pinjaman untuk biaya sekolahku.

Mengingat usaha ibu untukku, aku sangat berterima kasih pada ibu, jikalau bukan karena kekerasan hatinya, aku pun tidak mungkin bisa sesukses sekarang.

Sekarang aku bekerja di sebuah perusahaan dengan posisi sebagai kepala marketing.

Cobaan dan tempaan selama ini membuatku merasakan dingin dan hangatnya sikap seseorang, jadi aku sangat menghargai hari-hariku bersama ibu.

Hidup ini memang serba tidak menentu dan tak dapat diduga, roda hidup ini selalu berputar, dan aku menemui hal yang tak terduga ini.

Beberapa hari yang lalu, paman yang tak pernah mengadakan kontak dengaku tiba-tiba datang ke rumah.

Aku juga tidak tahu dari mana dia mendapatkan alamatku. Begitu masuk ke dalam paman langsung berlutut di hadapanaku dan ibu, sambil meneteskan air mata.

Saya minta maaf, saya yang salah ketika itu. sekarang saya menanggung akibatnya, sehingga putra saya menderita penyakit ini. Saya mohon tolong selamatkan dia, aku rela menjadi budak kalian, kata Paman memohon.

Melihat paman yang memelas seperti itu, ibu langsung pergi, paman terus memohon pada kami agar memaafkannya.

Sekarang paman baru menyesal atas sikapnya ketika itu, sesama saudara mengapa harus saling mendendam.

Tapi sekarang aku benar-benar tidak tega mengusirnya. Aku memapah paman berdiri, kemudian memberikan 20 juta kepadanya dan berkata Sikap paman ketika itu memang benar-benar sangat melukai perasaan ibu, tapi aku tidak bisa seperti itu. Terimalah uang ini paman, tidak banyak, dan tidak perlu paman kembalikan.

Mungkin ada yang merasa uangnya sedikit, tapi menurutku uang yang kuberikan itu sudah lebih dari cukup. (jhn/yant)

Sumber: happytify.cc

Comments