JAKARTA - Kurs dolar Amerika Serikat (AS) jatuh pada ke level terendah dalam lebih dari 2,5 tahun pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), sementara euro menguat, saat tanda-tanda kemajuan menuju stimulus fiskal AS dan optimisme perihal vaksin COVID-19 membuat investor optimis.
Dalam perdagangan sore, indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,3% menjadi 90,72, setelah menyentuh terendah sesi di 90,504, paling dalam semenjak April 2018.
Dengan daya tarik safe-haven menguap, greenback juga jatuh ke level terendah hampir enam tahun terhadap franc Swiss.
Stimulus Fiskal Bikin Dolar AS Loyo, Kok Bisa?
Dalam tanda kemajuan yang mungkin terjadi, Ketua Dewan Perwakilan Demokrat Nancy Pelosi dan Pemimpin Mayoritas Senat Republik Mitch McConnell berkonsultasi wacana bantuan virus corona. Partai Republik telah mendorong bantuan lebih rendah 500 miliar dolar yang ditolak Demokrat karena terlalu kecil untuk mengatasi pandemi yang mengamuk.
Investor telah menjual mata uang safe-haven dolar ketika selera terhadap mata uang berisiko meningkat di tengah optimisme wacana vaksin COVID-19, sehari setelah Inggris menyetujui vaksin Pfizer Inc.
"Penurunan dolar tidak akan hilang dalam waktu dekat," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA di New York. Setiap hari kami semakin dekat dengan pemberian vaksin virus corona dan ada banyak optimisme bahwa Kamu akan melihat pemulihan yang jauh lebih cepat pada 2021.
Comments