Khawatir COVID-19, Udara di Kabin Pesawat Ternyata Lebih Segar daripada Rumah

Kesehatan

Life & Style / Kesehatan

Khawatir COVID-19, Udara di Kabin Pesawat Ternyata Lebih Segar daripada Rumah

Khawatir COVID-19, Udara di Kabin Pesawat Ternyata Lebih Segar daripada Rumah

KEPONEWS.COM - Khawatir COVID-19, Udara di Kabin Pesawat Ternyata Lebih Segar daripada Rumah Udara di Kabin Pesawat Ternyara Lebih Segar Daripada di Kantor dan Rumah? Adanya wabah COVID-19, telah membuat banyak orang khawatir untuk berpergian. Termasuk traveling dengan pesawat. Mungkin Kamu k...

Udara di Kabin Pesawat Ternyara Lebih Segar Daripada di Kantor dan Rumah? Adanya wabah COVID-19, telah membuat banyak orang khawatir untuk berpergian. Termasuk traveling dengan pesawat.

Mungkin Kamu khawatir karena tetap harus traveling dengan pesawat di tengah wabah COVID-19. Mungkin informasi satu ini bisa membuat nafas Kamu sedikit lebih lega.

Alasannya adalah, sebagaimana dilansir Asiaone, Senin (24/2/2020), dikatakan bahwa sebetulnya udara dalam kabin pesawat lebih segar dan bebas dari patogen penyebab penyakit dibandingkan udara yang kita hirup di kantor dan rumah.

Menurut penjelasan Zhu Tao, direktur deputi department penerbangan standar Civil Aviation Administration China, hal tersebut dikarenakan udara di kabin berubah setiap dua hingga tiga menit. Dengan perhitungan ini, maka perubahan udara di kabin pesawat setiap jamnya terjadi 20 hingga 30 kali.

Kabin

Dalam konferensi isu bulan Januari 2020, Zhu Tao juga menegaskan bahwa sistem ventilasi kabin pesawat itu dirancang dengan bentuk vertikal bukan horisontal, yang mana bentuk ini disebutkan secara efektif mengurangi risiko penyebaran virus di pesawat.

Senada dengan penjelasan Zhu Tao, Pilot Amerika, Patrick Smith menyebutkan sistem filtrasi di dalam pesawat itu menangkap 94 hingga 99,9 persen mikroba di udara, dan bahwa total penggantian udara di dalam pesawat setiap dua atau tiga menit jauh lebih sering daripada penyegaran udara di ruangan lainnya, misalnya di kantor, bioskop, atau ruang kelas.

Penularan COVID-19 dengan jalur dari manusia ke manusia diyakini terjadi melalui tetesan (droplets) yang umumnya tidak terpengaruh oleh udara di suatu ruang, sehingga jatuh cukup dekat dengan tempat mereka berasal (biasanya dalam satu meter).

Itulah sebabnya World Health Organisation mendefinisikan kontak dengan penumpang yang terinfeksi di pesawat, duduk dalam dua hingga tiga baris dari orang tersebut. Risiko infeksi bagi orang-orang yang duduk di luar zona itu jauh lebih rendah.

(hel)

Comments