Ketika Dokter dan Perawat Tidur Saat Jaga Malam

Kesehatan

Life & Style / Kesehatan

Ketika Dokter dan Perawat Tidur Saat Jaga Malam

Ketika Dokter dan Perawat Tidur Saat Jaga Malam

KEPONEWS.COM - Ketika Dokter dan Perawat Tidur Saat Jaga Malam Jakarta, Seorang blogger di Mexico memposting sebuah foto dokter jaga yang tidur di atas meja kerjanya pada pukul 3 pagi disertai komentar 'kenapa tidur? banyak pasien memerlukan bantuanmu', 'dokter m...
Jakarta, Seorang blogger di Mexico memposting sebuah foto dokter jaga yang tidur di atas meja kerjanya pada pukul 3 pagi disertai komentar 'kenapa tidur? banyak pasien memerlukan bantuanmu', 'dokter mempunyai kewajiban untuk melayani'. Sebagai respons atas postingan blogger tersebut, ratusan dokter dari seluruh dunia kompak memposting foto dirinya yang tertidur ketika bertugas jaga di rumah sakit, dengan hashtag #YoTambienMeDormi (saya tertidur juga).

Ibarat Pak Ogah yang terlelap di pos rondanya, dokter dan perawat jaga yang tidur pada waktu jaga, dalam pandangan beberapa orang dianggap sebagai kelalaian dan pengabaian terhadap tugas bahkan dianggap tanda kemalasan. Kejadian serupa terjadi di Indonesia. Gubernur Jambi melakukan pemeriksaan mendadak di RSUD Raden Mattaher dan memberikan teguran keras dengan menendang bak sampah, menggebrak meja dan memberikan ancaman mutasi pada dokter dan perawat jaga yang tidur di salah satu ruang jaga rawat inap rumah sakit.

Ketika Dokter dan Perawat Tidur Saat Jaga Malam Foto: TwitterPro kontra segera terjadi di masyarakat baik yang mendukung maupun menolak sikap sang gubernur. Masyarakat yang pro mengatakan bahwa seorang dokter jaga tidak boleh tidur karena itulah tugasnya, bahkan ada yang mengatakan 'tidak tidur merupakan konsekuensi seorang dokter', 'salah siapa mau jadi dokter' atau 'pengabdian harus tulus'. Masyarakat yang kontra mengatakan bahwa sang gubernur melakukan pencitraan, mencari sensasi atau bahkan 'lebay'. Asosiasi profesi dokter dan perawat di banyak sekali daerah menanggapi dengan mengeluarkan pernyataan sikap atas perilaku Gubernur Jambi.

Jam tidur tenaga medis dan paramedis memang menjadi problem bukan hanya di Indonesia, namun juga menjadi fokus kajian ilmiah internasional. Insan bukan mahluk
nocturnal yang bisa terjaga 100 persen di malam hari. Pola hidup insan mengikuti Irama Circadian, yaitu siklus yang mengatur jam biologis insan sesuai dengan perubahan waktu selama 24 jam.

Banyak sekali jurnal ilmiah menyatakan kesalahan tindakan medis (medical error) terjadi 30 persen lebih tinggi pada malam hari. Dokter Farquhar seorang dokter spesialis anak dan gangguan tidur pada National Health Service Inggris (NHS) menyatakan dalam British Medical Journal bahwa NHS harus memberikan waktu tidur minimal 30 menit untuk selama jaga malam. Walaupun dokter dan perawat dibayar untuk tidak tidur, namun hal tersebut merupakan kesalahan besar.

Otak insan tidak dirancang untuk terjaga di malam hari, lanjutnya lagi. Contoh paling sederhana ialah penulisan laporan jaga yang ditulis pada malam hari baru disadari kekeliruannya pada keesokan harinya bahkan oleh dokter dan perawat jaga itu sendiri.

Penelitian Williamson dalam jurnal Occupation Environment Medicine pada tahun 2000, menyimpulkan bahwa dokter yang kurang tidur mengalami penurunan psikomotor mirip orang mabuk dengan kadar alkohol dalam darah sebesar 0,1 persen, sementara ambang batas aman untuk mengendarai kendaraan beroda empat sebesar 0,08 persen. Panduan jaga malam bagi dokter oleh Medical Protection Society, mewajibkan dokter untuk tidur minimal 45 menit pada ketika jaga malam hari. Patterson dkk dalam Jurnal penelitian Prehospital Emergency Care tahun 2012 menyatakan bahwa kurangnya waktu tidur bagi dokter berbahaya bagi keselamatan pasien.

Ketika Dokter dan Perawat Tidur Saat Jaga Malam Foto: TwitterBerbeda dengan persepsi umum, tenaga medis dan paramedis tidak benar benar tidur lelap selama bertugas jaga, istilah yang dipakai merupakan 'short sleep', 'napping', 'siesta', memejamkan mata sejenak, merem ayam dalam istilah jawa. Istilah 'sleep', 'napping', 'siesta' ketiganya jikalau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia artinya sama yaitu 'tidur'.

Terkait dengan tingginya kesalahan medis (medical error) yang akan terjadi kekurangan waktu tidur dokter, pembatasan jumlah jam kerja dan anjuran 'napping' menjadi regulasi bagi tenaga kesehatan di banyak negara (Sleep Disruption Due to Hospital Noises: A Prospective Evaluation. Ann Intern Med. 2012)

Pembagian sistem shift bagi dokter dan perawat berjalan sangat fleksibel, ketika dokter misalnya sedang melakukan operasi penjahitan luka dan melewati waktu pergantian shift jaga, maka tidak serta merta pekerjaan tersebut diserahkan pada dokter jaga berikutnya. Dokter tetap harus menyelesaikan tindakan operasinya hingga selesai walaupun waktu operasinya jauh melampaui waktu pergantian jaganya.

Selain itu keterbatasan jumlah dokter menjadikan 'napping'/'siesta' menjadi penting bagi dokter, di Indonesia setelah lepas jaga malam seorang dokter seringkali harus melanjutkan praktiknya atau melayani konsultasi pasien.

Ketika Dokter dan Perawat Tidur Saat Jaga Malam Foto: drg Dhanni GustianaDalam dunia medis berlaku istilah 'On-Call room', sistem 'alert' dan 'response time'. Dokter dan perawat berjaga di ruang istirahat bergantian (on-call room), dengan catatan harus siap siaga bila ada panggilan (sistem 'alert') dan segera melayani pasien yang telah diklasifikasi oleh triase berdasarkan tingkat urgensinya (response time).

Setiap mahasiswa kedokteran dan tenaga medis yang pertama kali mendapat tugas jaga untuk pertama kali selalu diberi nasihat. Mereka harus pandai pandai mecuri waktu tidur agar dapat melayani pasiennya sebaik mungkin.

Dunia medis memang tidak sesempurna film Emergency Room atau Greys Anatomy. Kajian ilmiah seringkali membawa kabar buruk karena data ilmiah seringkali berbeda dengan persepsi. Imam Ali bin Abi Thalib mengatakan jangan menghakimi sesuatu yang kamu tidak mengetahuinya.

Gubernur Jambi sebaiknya mengukur kinerja dokter jaga melalui pengukuran sistem 'alert' dan 'response time', apalagi sidak dilakukan di ruang jaga rawat inap bukan di ICU atau HCU. Pada kenyataannya dokter jaga rawat inap sedang berjaga di bangsal anak, karena dokter jaga hanya satu orang.

Ketika Dokter dan Perawat Tidur Saat Jaga Malam Foto: drg Dhanni GustianaLaporan atas buruknya kinerja rumah sakit tidak bisa ditimpakan hanya pada petugas jaga malam, namun lebih ditekankan pada perbaikan sistem secara keseluruhan dengan mengevaluasi kedua pihak. Seorang dokter dan perawat jaga rawat inap setelah menyelesaikan pekerjaannya sesuai standard operating procedure tentu tidak harus berdiri tegak terus menerus di samping pasiennya.

Dokter jaga di Mexico yang tidur di atas mejanya hingga ketika ini masih terus bertugas. "She is not a machine, every doctor will do the same way," demikian pengelola rumah sakit di Mexico merespons 'dosa' sang dokter. Sementara dokter dan perawat di RSUD Raden Mattaher mirip yang beredar dalam video sidak Gubernur Jambi mendapat perintah dipindahtugaskan dari tempat kerjanya.

Wallahu a'lam bishowab.

*) drg Dhanni Gustiana, dokter gigi yang tinggal di Yogyakarta.(vit/vit)

Comments