Beberapa orang mungkin akan merasa agak mual terhadap jeroan yang ada pada ikan karena bau amisnya. Tapi tidak dengan wanita satu ini, yang malah memanfaatkannya untuk membuat alternatif plastik.
Dilansir dari laman Mirror, Kamis, 19 September 2019, Lucy Hughes, seorang mahasiswa 23 tahun yang berasal dari Universitas Sussex telah mengembangkan MarinaTex. MarinaTex merupakan bioplastik yang terbuat dari limbah ikan organik dan ganggang merah.
Plastik ini mempunyai panampakan tembus cahaya dan fleksibel, membuatnya tepat menjadi pengganti plastik sekali pakai. Mungkin memang terasa seperti plastik, namun MarinaTex sebenarnya jauh lebih kuat, aman dan berkelanjutan.
"Plastik ialah bahan yang luar biasa dan kami menjadi sangat bergantung pada plastik. Tidak masuk akal bila saya terus menggunakannya, padahal benda itu hidup tahan lama dan untuk mengantongi produk yang mempunyai siklus hidup tak lama," kata Hughes.
Glenn Alinskie Ingetin Orangtua Hindari Bahan Ini Buat Kesehatan Anak
Sudah Dikubur 3 Tahun, Plastik Biodegradable Tetap Tak Terurai
Bogor Berhasil Tiadakan Kantong Plastik Sekali Pakai
Pemprov DKI Akan Batasi Penggunaan Plastik, Tunggu Tanggal Mainnya!
Menteri LHK: Kebijakan Plastik Berbayar Tak Sesuai Konsep Lingkungan
YLKI Kritik Kebijakan Plastik Berbayar Aprindo
MarinaTex merupakan komitmennya terhadap inovasi dan merupakan seleksi terhadap bahan-bahan yang berkelanjutan, lokal dan desain. Hughes sebagai seorang pencipta tidak ingin membatasi diri hanya pada bentuk dan fungsi, tapi juga jejaknya.
Plastik yang ia buat akan terurai dalam waktu empat hingga enam minggu. Lebih mengejutkannya lagi untuk menguraikannya hanya butuh sedikit energi dan suhu rendah untuk membuatnya. Satu ikan cod bisa menghasilkan plastik sebanyak 1.400.
Hughes juga telah mendapat penghargaan James Dyson dari Inggris dan akan mendapatkan hadiah 2.000 britania atau Rp35 juta. Ia akan berkompetisi di babak internasional untuk memenangkan hadiah sebesar 30.000 britania atau sekitar Rp527 juta.
Comments