Kendala Pelaksanaan Vaksin Campak dan Rubella di Lombok Pasca-Gempa

Kesehatan

Life & Style / Kesehatan

Kendala Pelaksanaan Vaksin Campak dan Rubella di Lombok Pasca-Gempa

Kendala Pelaksanaan Vaksin Campak dan Rubella di Lombok Pasca-Gempa

KEPONEWS.COM - Kendala Pelaksanaan Vaksin Campak dan Rubella di Lombok Pasca-Gempa PROVINSI Nusa Tenggara Barat jadi salah satu daerah pelaksanaan program vaksin measles rubella (MR). Karena dilanda gempa, kegiatan imunisasi di sana jadi tidak optimal. Saat ini anak usia 9 bulan sam...

PROVINSI Nusa Tenggara Barat jadi salah satu daerah pelaksanaan program vaksin measles rubella (MR). Karena dilanda gempa, kegiatan imunisasi di sana jadi tidak optimal.

Saat ini anak usia 9 bulan sampai 15 tahun yang sudah divaksin di NTB hanya sekira 18,57% dari 1.398.929 anak. Jelas cakupan itu masih jauh dari harapan pemerintah.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI dr Anung Sugihantono, MKes mengatakan, karena gempa pemberian vaksin MR untuk anak-anak di daerah Lombok jelas terganggu. Sebagian sarana dan prasarana rusak berat, bahkan tenaga kesehatan juga jadi korban gempa.

(Berbekal Airbrush, Para Wanita Telanjang Ini Disulap Jadi Superhero)

"Orang-orang di Lombok masih sibuk dengan pemulihan pasca-gempa. Serta sebagian sarana prasarana rusak, serta tenaga kesehatan juga jadi korban gempa," tutur Anung, saat dihubungi Okezone, Jumat (7/9/2018).

Anung menambahkan, pemerintah akan terus membantu dalam memulihkan daerah-daerah yang terkena gempa. Apalagi kondisi psikologi masyarakat jelas terganggu karena bencana besar yang terjadi mulai Juli lalu.

Untuk daerah yang sudah mulai pulih dari gempa, pelaksanaan vaksin MR tetap dijalankan. Anak-anak dikumpulkan oleh relawan atau tenaga medis untuk diimunisasi.

"Vaksin MR tetap diberikan, programnya tetap jalan. Termasuk di Lombok Utara dan Lombok Timur. Tapi memang belum maksimal," terang dia.

Dengan kondisi seperti itu, tak menutup kemungkinan pemerintah memberikan tambahan waktu pelaksanaan imunisasi, meski akhir September 2018 nanti program ini berakhir. Pemerintah terus memantau kegiatan vaksin MR di sana, sembari memulihkan daerah yang kena imbas gempa.

(Bocah Ini Pakai Fresh Care untuk Make-up, Matanya Kreyep-Kreyep karena Mukanya Kepanasan!)

"Kami sedang lihat dan dianalisa totalitas aspek wilayah, juga impact programnya seperti apa. Jadi belum bisa ditentukan," simpulnya.

(dno)

Comments