Kebiasaan tidur di bawah udara AC picu percepatan detak jantung

Kepo Stories

Ragam / Kepo Stories

Kebiasaan tidur di bawah udara AC picu percepatan detak jantung

Kebiasaan tidur di bawah udara AC picu percepatan detak jantung

KEPONEWS.COM - Kebiasaan tidur di bawah udara AC picu percepatan detak jantung Banyak orang kerap menyalakan air conditioner (AC) sebelum tidur untuk menghindari gerah. Udara yang terkontrol itu membuat makin nyenyak. Namun di balik itu, ada dampak buruk yang terkandung kalau di...

Banyak orang kerap menyalakan air conditioner (AC) sebelum tidur untuk menghindari gerah. Udara yang terkontrol itu membuat makin nyenyak. Namun di balik itu, ada dampak buruk yang terkandung kalau dilakukan terus menerus. Paparan udara yang langsung mengenai badan pada kecepatan tertentu dapat meningkatkan denyut jantung dan memengaruhi posisi tidur.

Hal tersebut diungkapkan dalam sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Energy and Buildings. Sebagaimana dilansir dari Timesofindia, Minggu (26/2), para partisipan yang diteliti mengalami perubahan posisi badan lebih kerap, peningkatan detak jantung, dan frekuensi terbangun yang lebih kerap pula. Kecepatan rata-rata AC yang disetel sebesar 0,14 m/s.

Peredaran udara dingin memberi beberapa dampak dalam tidur pada partisipan yang memiliki ketahanan fisik lebih rendah atau yang punya sensitivitas pada dingin yang lebih tinggi. Penelitian yang dipimpin oleh Kazuyo Tsuzuki ini membagi partisipan menjadi dua tempat tidur yang punya kecepatan peredaran udara berbeda. Lalu diteliti kenyenyakan tidur dan suhu tubuh dengan menggunakan electroencephalogram (EEG). Peredaran udara yang digunakan merupakan 0,14 m/s dan 0,04 m/s, keduanya dengan suhu 26 derajat celcius. Para partisipan merasakan kedinginan dengan peredaran udara lebih besar baik ketika bangun maupun ketika tidur.

Menurut penelitian dari Toyohashi University of Technology Jepang, peredaran udara dari AC menstimulasi tubuh ketika kita tidur. Itu berarti penggunaan AC meskipun dirasakan nyaman namun memberikan dampak buruk.

Meskipun begitu, tidak ada perbedaan signifikan yang ditunjukkan dalam hal kenyamanan tidur, durasi tidur nyenyak, suhu kulit, suhu dubur, atau rasa kehangatan atau kedinginan pada masing-masing partisipan pada ketika tidur. Penelitian ini menjadi clue untuk menemukan formula kecepatan peredaran udara AC untuk menciptakan kenyamanan tidur.

(tin)

Comments