Jejak sosial polisi santun di balik kelahiran bayi Tito Karnavian

Kepo Stories

Ragam / Kepo Stories

Jejak sosial polisi santun di balik kelahiran bayi Tito Karnavian

Jejak sosial polisi santun di balik kelahiran bayi Tito Karnavian

KEPONEWS.COM - Jejak sosial polisi santun di balik kelahiran bayi Tito Karnavian Tak pernah terbersit di benak Nia hidupnya bakal terlunta-lunta. Awalnya sang suami mengajaknya pindah dari Lampung ke Jogja dengan iming-iming kehidupan lebih sejahtera. Tragis, sang suami justru ter...

Tak pernah terbersit di benak Nia hidupnya bakal terlunta-lunta. Awalnya sang suami mengajaknya pindah dari Lampung ke Jogja dengan iming-iming kehidupan lebih sejahtera. Tragis, sang suami justru tergoda wanita lain dan berpaling darinya yang tengah hamil tua.

Kemalangan itu yang membawa Nia bertemu Yani di jalanan. Meski tak saling kenal sebelumnya, tukang cuci itu menjadi perantara Nia mencari pertolongan kepada Brigjen Ali Suwandi. "Desember lalu, seorang wanita yang bekerja sebagai tukang cuci bernama Ibu Yani (50) datang kepada saya membawa Nia (38) yang sedang hamil tua," kata Brigadir Ali Suwandi mengingat-ingat saat ditemui beberapa waktu lalu.

Anggota Propam Polda DI Yogyakarta ini mengatakan Nia dalam kondisi hilang harapan ketika ke rumahnya. Nia menangis tersedu-sedu meminta bantuan untuk persalinan.

Tersentuh rasa kemanusiaannya, Ali lalu menyiapkan tempat tinggal dan segala perlengkapan Nia jelang melahirkan. Bayi laki-laki yang dikandung Nia akhirnya lahir di Rumah sakit Bayangkara pada Februari. Ali menunggui Nia dengan sabar demi menguatkan calon ibu malang itu. "Lah siapa yang mau menunggui wong suaminya nggak ada," terangnya.

Usai sang bayi lahir, Nia belum memiliki nama untuk buah hatinya itu. Ali spontan teringat Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Ia langsung mengusulkan Muhammad Tito Karnavian sebagai nama. "Saya juga bilang, mbak anakmu tak kasih nama Kapolri, namanya Muhammad Tito Karnavian," tambah Ali.

Jiwa sosial Ali bukan kali ini saja ditampilkannya. Ketua Yayasan Bumi Tenang ini sudah lama merawat puluhan anak asuh, janda dan lansia. Lebih hebatnya lagi, dia telah membangun kurang lebih tujuh masjid di pelosok desa. Biaya kegiatan sosialnya itu diakui Ali dari penghasilan pribadi dan bantuan beberapa koleganya.

"Saya ada usaha pick up jasa angkut, ada donatur juga terutama dari sahabat satu profesi," tandasnya.

(fen)

Comments