Jejak Bisnis Nabi Muhammad SAW, Ciri Karyawan Pembawa Kehancuran

Ekonomi & Bisnis

News / Ekonomi & Bisnis

Jejak Bisnis Nabi Muhammad SAW, Ciri Karyawan Pembawa Kehancuran

Jejak Bisnis Nabi Muhammad SAW, Ciri Karyawan Pembawa Kehancuran

KEPONEWS.COM - Jejak Bisnis Nabi Muhammad SAW, Ciri Karyawan Pembawa Kehancuran JAKARTA - Nabi Muhammad SAW menekankan pada pentingnya sikap profesional dalam pekerjaan. The Right Man on The Right Job menjadi inti dari sikap profesional. Sikap ini menjauhkan dari sifat malas, tid...

JAKARTA - Nabi Muhammad SAW menekankan pada pentingnya sikap profesional dalam pekerjaan. The Right Man on The Right Job menjadi inti dari sikap profesional.

Sikap ini menjauhkan dari sifat malas, tidak mau berusaha dan hanya mendapatkan tanpa ada usaha untuk menuju ke arah yang lebih baik.

Nabi Muhammad SAW pernah mengingatkan, apabila menempatkan seseorang bukan pada pekerjaan yang dia kuasai maka bersiaplah untuk mengalami kehancuran.

Jejak Usaha Nabi Muhammad SAW, Kisah Kapak Kayu

Orang yang tidak kompeten dalam menjalankan suatu bidang atau pekerjaan tertentu hanya akan memperburuk keadaan. Seorang yang profesional juga akan selalu bersikap cermat dalam setiap perbuatan yang dilakukan, karena ia percaya bahwa hari esok harus lebih baik dari hari ini. Demikian seperti dikutip dari buku Taktik Andal dan Jitu Praktik Usaha Nabi Muhammad SAW, karya Thorik Gunara dan Utus Hardiono Sudibyo, terbitan Madani Prima, Selasa (21/5/2019).

Nabi Muhammad SAW bersabda, Yang terbaik dari kalian (manusia) ialah yang tidak mengabaikan dunia demi mengejar Hari Akhir, atau yang mengejar Hari akhir demi dunia ini dan tidak menjadi beban bagi orang lain.

Penekanan pada Tidak menjadi beban untuk orang lain memicu sikap untuk terus berusaha mengejar keinginan atau sasaran yang diinginkan.

Pada akhirnya, sikap ini akan membawa seorang individu pada pemanfaatan waktu dan sumber daya yang semakin efektif dan efisien.

Jejak Usaha Rasullah SAW, di Usia 12 Tahun Jeli Melihat Peluang Usaha

Hanya karena adanya penekanan pada sikap nrimo tidak berarti setiap orang menjadi malas. Profesionalisme dan tulus ialah dua hal yang saling berkaitan dan saling menyeimbangkan. Tulus menjaga seseorang dari sikap terlalu memaksakan diri dan mendapatkan apa pun hasilnya setelah usaha yang optimal.

Profesionalisme menjaga dari sikap malas dan hanya mendapatkan apa adanya tanpa ada usaha yang optimal.

Keduanya merupakan sebuah sistem yang bersinambungan. Dengan mempunyai dua sikap tersebut, seorang pengusaha akan tidak akan menjadi sosok yang terlalu memaksakan ataupun terlalu mudah menyerah.

(dni)

Comments