LESMO Bos Movistar Yamaha, , mengakui timnya melakukan kesalahan fatal pada penghujung musim MotoGP 2016. Alasannya adalah, pabrikan berlogo garpu tala itu alpa mengungkap serta menyelesaikan problem pada motor YZR M-1, adalah borosnya pemakaian ban belakang.
Jarvis mengatakan, problem tersebut membawa konsekuensi tidak mengenakkan bagi Yamaha, adalah jebloknya performa mereka pada MotoGP 2017 hingga 2018. Bila pada 2017 masih bisa meraih tiga kemenangan, maka pada musim yang baru lewat, Yamaha hanya bisa menyabet satu kemenangan saja.
Pria berpaspor Inggris itu yakin timnya tidak melakukan kesalahan besar pada awal musim 2018. Namun, kesalahan itu dibiarkan tak terungkap semenjak akhir musim 2016 sehingga dampaknya berlarut-larut hingga pertengahan musim balap MotoGP 2018.
Kami tidak melakukan kesalahan besar apa pun pada 2018. Saya yakin masalah daya cengkeram ban belakang ini seharusnya sudah dipahami dengan benar dua tahun lalu. Itu kesalahan terbesar kami, tutur Lin Jarvis, dinukil dari Motorsport Week, Rabu (5/12/2018).
Jadi, semua yang terjadi musim ini merupakan konsekuensi dari kesalahan pengambilan keputusan di masa lalu. Saya menduga kami baru bisa mengungkapnya pada pertengahan musim. Akan tetapi, kami sudah tertinggal jauh dari kompetitor, seperti Ducati dan Honda, imbuh pria berusia 60 tahun itu.
Yamaha mengakhiri musim dengan menempati urutan ketiga klasemen akhir kategori konstruktor di belakang Honda dan Ducati. Parahnya lagi, pabrikan asal Iwata, Jepang, itu berselisih 94 angka, dengan koleksi 281 poin.
(fmh)
Comments