Israel Serang Lab Utama Covid-19 di Gaza, Saksi Mata: Tak Ada Tempat Aman di Sini

Internasional

News / Internasional

Israel Serang Lab Utama Covid-19 di Gaza, Saksi Mata: Tak Ada Tempat Aman di Sini

Israel Serang Lab Utama Covid-19 di Gaza, Saksi Mata: Tak Ada Tempat Aman di Sini

KEPONEWS.COM - Israel Serang Lab Utama Covid-19 di Gaza, Saksi Mata: Tak Ada Tempat Aman di Sini Jet Israel membom bangunan pemukiman hingga menyebabkan kerusakan pada puluhan gedung di sekitarnya, termasuk laboratorium Covid-19 di Gaza, Senin (17/5/2021). Dilansir Middle East Eye, selain lab uta...

Jet Israel membom bangunan pemukiman hingga menyebabkan kerusakan pada puluhan gedung di sekitarnya, termasuk laboratorium Covid-19 di Gaza, Senin (17/5/2021).

Dilansir Middle East Eye, selain lab utama itu, panti asuhan, sekolah khusus perempuan, dan kantor Kementerian Kesehatan Palestina juga mengalami kerusakan.

Gedung Ghazi al-Shwwa yang mempunyai enam lantai itu dihujani tiga rudal hingga lantai atas hancur, ujar saksi mata.

"Jikalau Kementerian Kesehatan tidak aman, maka tidak ada tempat yang aman di Jalur Gaza."

"Ini ialah kejahatan perang dan dunia tidak bisa tinggal diam," kata Abu Hamed Abufoul, seorang saksi mata.

Imbas Serangan Israel, Pembangunan Masjid Rancangan Ridwan Kamil di Jalur Gaza Dihentikan

1.141 Personel Gabungan Disiapkan dalam Aksi Solidaritas untuk Palestina, Berikut Titik-titiknya

Asap mengepul setelah serangan udara Israel di Rafah, di Jalur Gaza selatan, pada 17 Mei 2021.Asap mengepul setelah serangan udara Israel di Rafah, di Jalur Gaza selatan, pada 17 Mei 2021. (SAID KHATIB / AFP)

"Saya datang dengan anak saya untuk menarik sejumlah uang tunai dari ATM, tetapi tidak berfungsi karena (serangan), jadi kami berhenti sejenak untuk memikirkan ATM mana yang harus kami tuju, dan tiba-tiba sebuah rudal F16 menghantam tempat itu," lanjutnya.

Abu Hamed berlari menuju gedung Kemenkes, namun kondisinya mengenaskan dan ada dua staf di kantor itu yang terluka.

Wakil Menteri Kesehatan di Gaza, Dr. Yousef Abu al-Rish mengatakan layanan telemedicine yang disediakan kemenkes selama pandemi Covid-19 dihentikan setelah sejumlah dokter terluka.

"Menargetkan gedung Kementerian Kesehatan, Klinik al-Remal, dan staf medis merupakan kejahatan keji yang bertujuan mencegah Kementerian melanjutkan pekerjaan kemanusiaannya dalam menyelamatkan nyawa yang terluka dan memberikan perawatan kesehatan kepada warga," katanya.

"Komunitas internasional harus meminta pertanggungjawaban pendudukan atas kejahatan keji dan berkelanjutan terhadap personel medis dan institusi kesehatan," lanjut Abu al-Rish.

Comments