Ini Tiga Sumber Paparan yang Berisiko Bagi Kulit, Begini Cara Mengatasinya

Lifestyle & Fashion

Life & Style / Lifestyle & Fashion

Ini Tiga Sumber Paparan yang Berisiko Bagi Kulit, Begini Cara Mengatasinya

Ini Tiga Sumber Paparan yang Berisiko Bagi Kulit, Begini Cara Mengatasinya

KEPONEWS.COM - Ini Tiga Sumber Paparan yang Berisiko Bagi Kulit, Begini Cara Mengatasinya Mayoritas perempuan di Indonesia telah menyadari betapa pentingnya perlindungan kulit agar terhindar dari dampak buruk paparan sinar matahari, polusi dan debu. Apalagi bagi mereka yang tinggal di perk...

Mayoritas perempuan di Indonesia telah menyadari betapa pentingnya perlindungan kulit agar terhindar dari dampak buruk paparan sinar matahari, polusi dan debu. Apalagi bagi mereka yang tinggal di perkotaan.

Seperti diketahui, data dari iqair.com, PM2.5 di Indonesia 6.9 lebih tinggi dari standar yang ditetapkan WHO (2021). PM2.5 sendiri ialah partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 2.5 mikron (mikrometer).

Secara sederhana, PM2.5 ialah polusi udara dengan partikel yang sangat kecil yang terbentuk dari pembakaran dari mesin kendaraan bermotor, asap rokok, kompor perapian rumah tangga, proses industri, pembakaran pembangkit listrik, bahkan api unggun serta asap dari kembang api.

Skincare. (Dok: Istimewa)Skincare. (Dok: Istimewa)

Apa dampaknya bagi kulit? Tentunya dengan partikel yang sangat kecil ini PM2.5 dapat masuk ke pori-pori kulit sehingga mengganggu skin barrier. Bila skin barrier terganggu maka akan memicu kerusakan pada kulit serta munculah jerawat, kulit kering, dan lain sebagainya, jelas CEO Westcare Ardy Setiady dalam keterangannya, Kamis, (6/10/2022).

Jangan Terlalu Rajin! Keseringan Keramas Ternyata Bisa Sebabkan 3 Hal Ini

Ia pun memaparkan bahaya paparan sinar UV dapat menyebabkan terbentuknya flek hitam karena sinar matahari memicu produksi melanin yang berlebih. Tidak hanya itu, sinar UV juga mendorong pembentukan radikal bebas yang berkontribusi terhadap terbentuknya kerutan halus bahkan kanker kulit. Sementara itu, bila melansir pub.med.com, 95 persen gejala penuaan dini berasal dari paparan sinar UV, baik UVA maupun UVB.

Tidak hanya itu, bagi perempuan modern yang kesehariannya berada di depan layar (komputer, telepon genggam, televisi) tentunya tidak dapat terhindar dari paparan sinar UV dan juga Blue Light. Penelitian dari IDN Research Institute mengatakan bahwa 79 persen millennials mengecek telepon genggamnya sesaat setelah bangun tidur.

Sementara terdapat data lain dari Comparitech yang mengatakan Indonesia menempati peringkat ke-10 dari 44 negara dengan rata-rata penggunaan layar tertinggi dalam satu hari yaitu 8,37 jam per hari. Blue Light sendiri mempunyai kemampuan untuk menembus kulit dibandingkan dengan sinar UVA maupun UVB.

Skincare. (Dok: Istimewa)Skincare. (Dok: Istimewa)

Paparan blue light juga mempunyai dampak buruk bagi kulit. Sering kali kita tidak menyadari dengan banyaknya waktu yang kita habiskan di depan layar ternyata dapat menyebabkan kerusakan kulit seperti rusaknya skin barrier, hyperpigmentation, kulit kemerahan, dan penuaan.

Kami memahami sulitnya menghindari paparan dari UV light, Blue Light maupun pollutant dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya permasalahan-permasalahan ini maka dibutuhkan perlindungan ekstra agar kulit dapat terhindar dari dampak buruk ketiga molekul tersebut. Kami juga yakin masyarakat Indonesia mulai sadar pentingnya menghindari permasalahan kulit yang disebabkan oleh lingkungan tersebut. Untuk itu Westcare meluncurkan produk baru kami, Westcare Invisible UV Protector SPF 45 PA+++, yang akan membantu konsumen kami melindungi kulit mereka, imbuh Ardy.

Merasa Punya Kulit Wajah yang Sensitif? Coba 7 Cara Alami Ini

Ardi mengatakan, bahwa produk itu diformulasikan dengan bahan-bahan terbaik yang tidak mengiritasi kulit sehingga dapat digunakan untuk semua jenis kulit dengan tekstur cream yang ringan dikulit dan tidak lengket maupun berminyak.

Comments