Ini lho rahasia bikin video jualan tepat sasaran di media sosial

Kepo Stories

Ragam / Kepo Stories

Ini lho rahasia bikin video jualan tepat sasaran di media sosial

Ini lho rahasia bikin video jualan tepat sasaran di media sosial

KEPONEWS.COM - Ini lho rahasia bikin video jualan tepat sasaran di media sosial Perilaku pengguna sosmed saat ini mulai bergeser. Dari yang tadinya menggemari foto kini pengguna sosmed cenderung lebih banyak menyukai konten video. Hal ini disampaikan Country Director Indonesia, F...

Perilaku pengguna sosmed saat ini mulai bergeser. Dari yang tadinya menggemari foto kini pengguna sosmed cenderung lebih banyak menyukai konten video.

Hal ini disampaikan Country Director Indonesia, Facebook, Sri Widowati, dalam pemaparan Insight Ramadan terbaru dari Facebook. Di mana waktu menonton video meningkat 74 persen hanya dalam satu tahun selama bulan puasa, di Indonesia.

"Zaman dulu yang bisa membuat konten merupakan publisher kalau sekarang semua porang bisa jadi konten creator, yang terjadi jumlah konten yang dikonsumsi orang meningkat luar biasa. Karena itu, sangat penting bagi orang apalagi pelaku usaha untuk memahami perubahaan ini," kata Widowati di Jakarta beberapa waktu lalu.

Widowati pun menyebarkan tips bagi pembuat konten, terutama bagi mereka pemilik usaha yang ingin memanfaatkan sosmed sebagai medium untuk membangun brand awareness. Pelaku usaha harus menyadari bahwa perilaku penonton TV dan pengguna sosmed berbeda. Orang yang menonton TV lebih santai sehingga konten video yang dibuat bisa 15 sampai 30 detik, namun tidak demikian di sosmed.

"Di Facebook, kita melihat perilaku orang yang ada di mobile biasa harus cepat. Jadi bentuk video singkat berdurasi 5 hingga 15 detik sangat cocok," ujar Widowati dikutip Antara.

Lebih dari itu, Widowati mengatakan bahwa pelaku usaha harus bisa menarik perhatian pengguna sosmed. Selanjutnya, brand harus ditempatkan di tiga detik pertama video.

"Bagaimana bisa bikin jempol berhenti? Gambar diam, kemudian dibikin gerakan sedikit itu saja sudah cukup untuk memberhentikan ibu jari. Zaman dulu kalau bikin iklan TV ada ceritanya, ada masalahnya, terus produknya keluar, tapi brandnya di belakang. Ini enggak bisa, karena di mobile orang enggak punya waktu dan pakai jempol move-nya sangat cepat, makanya harus ditaruh di depan," tambahnya.

Tidak hanya itu, lanjut dia, pelaku usaha harus mengetahui perilaku konsumen saat menghabiskan waktu di sosmed. "Ada konsumen yang lihat Facebook di makan siang, pada waktu tersebut (pelaku usaha) bisa memberikan konten yang lebih panjang. Itu namanya lay back. Nah, durasinya bisa ditingkatkan," tandasnya.

(fen)

Ini lho rahasia bikin video jualan tepat sasaran di media sosial

Comments