Ini lagu kesayangan BJ Habibie dan alasan dia menyukainya

Kepo Stories

Ragam / Kepo Stories

Ini lagu kesayangan BJ Habibie dan alasan dia menyukainya

Ini lagu kesayangan BJ Habibie dan alasan dia menyukainya

KEPONEWS.COM - Ini lagu kesayangan BJ Habibie dan alasan dia menyukainya Kepergian Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang lebih dikenal BJ Habibie masih menyisahkan banyak kesedihan mendalam. Setelah menjalani perawatan di rumah sakit semenjak awal September...

Kepergian Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang lebih dikenal BJ Habibie masih menyisahkan banyak kesedihan mendalam. Setelah menjalani perawatan di rumah sakit semenjak awal September lalu, Habibie mengembuskan napas terakhirnya, pada Rabu (11/9).

Mengenang kembali masa hidupnya, semua orang mengetahui BJ Habibie mempunyai kegemaran dalam bernyanyi. Dikutip dari buku 'Habibie Dari Pare-Pare Lewat Aachen', diakui Presiden RI ke-3 itu, ketika Habibie membaur dengan mahasiswa di Jerman, salah satu kegiatan yang dilakukannya ialah ikut bernyanyi.

Siapa menyangka, lagu 'Sepasang Mata Bola' menjadi lagu yang begitu digemarinya Habibie. Saat ditanyai Toeti Adhitama dalam majalah Eksekutif yang dirilis pada Juni 1979, Habibie mengaku menyanyikan lagu keroncong ini dalam sebuah band.

lagu habibie © 2019

foto: bintang.com

"Itu nyanyian kroncong, nyanyian revolusi," tutur Habibie seperti dikutip dari buku tersebut.

Ketika mendengar seseorang menyanyikan lagu Sepasang Mata Bola, selain merasa kagum dengan liriknya, Habibie bisa merasakan yang namanya 'sampai bulu roma berdiri', atau situasi manusia tidak bisa menutupi emosinya karena perasaan tertentu.

"Terus terang saja, kalau you mengalami sesuatu, terus pada waktu itu tercium bau eau de cologne, tiap kali you bawa cologne itu teringat situasinya waktu itu. Demikian juga dengan lagu, dengan musik. Saya mengalami musik-musik yang begitu," ujarnya.

Sedari kecil, Habibie sudah menunjukkan ketertarikan pada musik dan sajak. Ia bahkan kerap merangkai kata-kata untuk menjadi sebuah puisi yang indah.

"Pada waktu itu saya masih kecil. Ini semuanya impresi yang kuat dan kebetulan hobi saya dalam bidang musik, juga dalam bidang sajak. Ini terus mendampingi," ujar pria asal Pare-Pare ini.

"Bahwa dalam karier itu ada rationale daripada western people, bisa memasuki ruangan higher mathematics, that's different. Itu semua hanya tools. ha... ha... ha... interesant ya?," tambahnya.

Recommended By Editor

Comments