Ini Kendala Yamaha dalam Dua Musim Terakhir

MotoGP

Sports / MotoGP

Ini Kendala Yamaha dalam Dua Musim Terakhir

Ini Kendala Yamaha dalam Dua Musim Terakhir

KEPONEWS.COM - Ini Kendala Yamaha dalam Dua Musim Terakhir LESMO Manajer Motorsport Movistar Yamaha, Kouichi Tsuji, menyatakan bahwa tim berlambang garpu tala itu belum menyesuaikan diri secara maksimal dengan perangkat elektronik dan ban Michelin. Karena hal...

LESMO Manajer Motorsport Movistar Yamaha, Kouichi Tsuji, menyatakan bahwa tim berlambang garpu tala itu belum menyesuaikan diri secara maksimal dengan perangkat elektronik dan ban Michelin. Karena hal itu Yamaha pun menjadi kurang kompetitif dalam dua musim terakhir.

Penyeragaman perangkat elektronik yang berlaku mulai MotoGP 2016 memang menjadi masalah bagi semua tim. Kendati demikian, Yamaha merupakan yang paling lama untuk memahaminya di antara tim-tim besar lain seperti, Repsol Honda dan Mission Winnow Ducati.

Valentino Rossi (Foto: Laman Resmi MotoGP)

Honda dan Ducati jauh lebih cepat dalam memahami perangkat elektronik. Hal itu terbukti dari dominasi keduanya dalam dua musim terakhir. Sementara itu, Yamaha justru menjadi pelengkap kejuaraan saja.

Miller Ungkap Perlakuan Baik Bos Ducati kepadanya

Pembalap Yamaha adalah Maverick Vinales dan Valentino Rossi, bergantian menempati posisi ketiga di klasemen akhir pada 2017 dan 2018. Vinales menempati posisi ketiga di musim 2017 sedangkan Rossi setahun setelahnya. Bukan hanya kalah saat kejuaraan berakhir, tetapi secara keseluruhan kedua pembalap Yamaha itu juga gagal bersaing secara kompetitif dengan penggawa Honda dan Ducati saat balapan.

Maverick Vinales (Foto: Laman Resmi MotoGP)

Poin negatifnya merupakan motor kami membutuhkan sudut yang lebih ramping di tikungan. Jadi kami lebih banyak memakai ujung ban. Jadi ujung grip jatuh ke bawah motor sepeda tidak melakukan apa yang kami inginkan, ujar Tsuji, seperti yang diwartakan Motorsportmagazine, Sabtu (19/1/2019).

Pada 2017 dan 2018 kami mencoba banyak hal, mulai dari jenis kekakuan sasis, pusat gravitasi yang berbeda, dan sebagainya, tetapi masih belum menemukan titik angka yang benar sesuai dengan ban Michelin. Jikalau kami dapat menemukan sesuatu yang spesifik itu bisa diperbaiki! lanjut Tsuji.

Tapi kami tidak tahu persis apa masalahnya - mungkin karakter mesin, mungkin elektronik, mungkin kekakuan sasis. Saya pikir itu sesuatu dari sini dan lainnya, tutup manajer motorsport Yamaha itu.

(ADP)

Comments