Ini Dia Mitos-mitos di Dataran Tinggi Dieng yang Bikin Merindieng

Trending

Fun / Trending

Ini Dia Mitos-mitos di Dataran Tinggi Dieng yang Bikin Merindieng

Ini Dia Mitos-mitos di Dataran Tinggi Dieng yang Bikin Merindieng

KEPONEWS.COM - Ini Dia Mitos-mitos di Dataran Tinggi Dieng yang Bikin Merindieng Para pejalan di Indonesia pasti sudah sering mendengar wacana keindahan objek wisata Dataran Tinggi Dieng yang berada di Wonosobo, Jawa Tengah. Semua sudut di Dieng, baik dari danau hingga puncak gunu...

Para pejalan di Indonesia pasti sudah sering mendengar wacana keindahan objek wisata Dataran Tinggi Dieng yang berada di Wonosobo, Jawa Tengah. Semua sudut di Dieng, baik dari danau hingga puncak gunungnya selalu membuat mata terpukau. Apalagi banyak legenda dan mitos yang menambah menarik dan penasaran para pejalan yang menyambanginya.

Nah, sambil makan mie ongklok di Jalan Pasukan Ronggolawe, enaknya Kita menyebarkan perihal mitos-mitos apa aja yang mengitari beberapa objek wisata di Dataran Tinggi Dieng. Beberapa mungkin bikin kamu merinding, beberapa mungkin bikin kamu terhibur. Selamat menyimak.

1. Kawah Candradimuka

Kawah vulkanik yang tak terlalu besar ini selalu dikaitkan dengan mitos peyawangan. Konon ini ialah tempat asal mula munculnya Gatot Kaca. Ketika masih bayi dan bernama Jabang Tetuka, Gatot Kaca direndam di air panas kawah ini terus-menerus hingga memiliki kekuatan dan kesaktian sejagat. Herannya, Gatot Kaca bayi bukannya meninggal malah makin kuat, kalau kamu-kamu jangan,berani-berani coba, deh!

2. Sumur Raksasa Jalatunda

Dieng memang tak bisa dipisahkan dari mitos pewayangan. Mirip Sumur Raksasa Jalatunda misalnya. Kawah yang terbentuk secara alami berbentuk sumur ini disebut-sebut sebagai Sapta Pratala, yaitu bumi lapis tujuh tempat bersemayam tuhan bumi, Eyang Antaboga, Nagagini, dan Antareja. Enggak heran, banyak yang ke sini untuk sembahyang atau minta wangsit.

Nah, katanya lagi, kalau kamu berhasil melempat batu ke sumur dan mengenai dinding sumur, maka keinginan atau impianmu akan tercapai. Percaya, enggak?

3. Kawah Sileri

Alkisah , dulu ada nenek sihir yang ingin bertapa di gunung untuk memperdalam ilmu sihirnya. Ia berangkat dengan tongkat wasiat di tangan satunya dan tempurung berisi air leri (cucian beras) di tangan satunya lagi. Air leri itu digunakan untuk membinasakan siapa pun yang menghalangi jalannya.

Di tengah jalan, sang nenek sihir tersandung batu (yang merupakan Putri Mala, murid sang nenek yang dikutuk menjadi batu) dan air lerinya berubah menjadi Kawah Sileri. Putri Mala yang sangat menyukai emas dan pernah mencuri dupa emas sang nenek muncul dan mereka bertarung hingga tewas. Sekarang kalau kita berkunjung ke kawah ini dan memakai perhiasan emas, katanya kadar emas kita bakal berkurang. Serem banget, kan? Turun-turun hartamu berkurang.

4. Telaga Warna

Dahulu, hiduplah seorang ratu yang menguasai samudra luas. Ia memiliki putri yang sangat cantik, membuat dua ksatria berebut ingin meminangnya. Sang Ratu yang galau pun membuat sayembara, bagi siapa yang dapat membuat telaga paling cepat akan menikahi putrinya. Ksatria pertama berhasil lebih dulu membuat Telaga Menjer, sedangkan ksatria kedua membuat Telaga Pengilon. Ia pun menikahi sang putri.

Tapi, keindahan Telaga Pengilon yang jernih dan tenang membuat sang Ratu dan putrinya terkesan dan ingin mandi di sana. Ketika mandi, kain mereka yang berwarna-warni disangkutkan di pohon dan diterbangkan angin hingga ke telaga. Maka terbentuklah Telaga Warna. Lalu apakah sang putri menikahi ksatria kedua? Tidak ada yang tahu. Hm, ternyata mitos ini enggak bikin merinding, sih.

5. Kawah Sikidang

Nama Sikidang konon berasal dari 'kidang' yang berarti 'kijang'. Dahulu, ada seorang putri cantik bernama Shinta Dewi yang sangat terkenal dan ingin dipinang dengan mas kawin yang sangat banyak. Lalu, datanglah Pangeran Kidang Garungan yang kaya raya. Tapi, sesuai namanya, walaupun bertubuh insan, ia berkepala kijang. Shinta Dewi yang kaget melihatnya membuat permintaan untuk dibuatkan sumur besar dalam semalam.

Karena cemas sang pangeran akan berhasil membuat sumur, Shinta Dewi meminta warga desa mengubur hidup-hidup pangeran yang sedang menggali. Kemarahan sang pangeran pun membentuk Kawah Sikidang ketika ini.

Ternyata, mitos-mitos di balik terbentuknya beberapa objek wisata di Dieng enggak selalu bikin merinding, ya, malah bikin terharu dan memelas. Kalau kamu punya mitos lain yang lebih seru dan bikin merinding, boleh banget membuatkan di bawah.

Comments