JAKARTA Indeks dolar AS menurun pada akhir perdagangan 19 April 2019. Dolar melemah di tengah pound Inggris yang lebih kuat, yang terangkat oleh data penjualan ritel Inggris yang optimis pada kuartal pertama, menandakan pertumbuhan ekonomi yang kuat untuk negara itu.
Dolar AS Menguat Dipicu Data Penjualan Ritel
Melansir Xinhua, Sabtu (20/4/2019), dalam tiga bulan pertama 2019, penjualan ritel di Inggris meningkat 1,6% bila dibandingkan dengan Triwulan IV-2018, mengikuti pertumbuhan berkelanjutan selama tiga bulan pertama tahun ini, kata Kantor Statistik Nasional pada hari Kamis.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,09% menjadi 97,3650 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,1245 dari USD1,1230 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi USD1,2994 dari USD1,2988 pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi USD0,7148 dari USD0,7146.
Dolar AS dibeli 111,93 yen Jepang, lebih rendah dari 111,94 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 1,0143 franc Swiss dari 1,0153 franc Swiss, dan tidak berubah mendekati 1,3386 dolar Kanada dari 1,3386 dolar Kanada.
(kmj)
Comments