Ibu Kota Pindah keluar Jawa dan Efek Berantai bagi Kemajuan Ekonomi

Nasional

News / Nasional

Ibu Kota Pindah keluar Jawa dan Efek Berantai bagi Kemajuan Ekonomi

Ibu Kota Pindah keluar Jawa dan Efek Berantai bagi Kemajuan Ekonomi

KEPONEWS.COM - Ibu Kota Pindah keluar Jawa dan Efek Berantai bagi Kemajuan Ekonomi Pemerintah terus mematangkan rencana pemindahan ibu kota. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Bambang Brodjonegoro menyebutkan lokasi baru ibu kota di luar Jawa dapat memicu efek b...

Pemerintah terus mematangkan rencana pemindahan ibu kota. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Bambang Brodjonegoro menyebutkan lokasi baru ibu kota di luar Jawa dapat memicu efek berantai terhadap kemajuan ekonomi seperti meningkatkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) nasional.

Menurut Bambang, pemindahan ibu kota berdampak positif 0,1 % terhadap PDB riil nasional. "Efek positif tersebut disebabkan adanya penggunaan sumber daya potensial yang selama ini belum termanfaatkan," kata Bambang saat membuka Dialog Nasional Pemindahan Ibu Kota Negara II di Kantornya, Jakarta, Rabu (26/6).

Pemindahan ke wilayah di luar Pulau Jawa diyakini tidak menyebabkan kontraksi ekonomi di wilayah lain bila lokasi alternatifmya mempunyai sumber daya yang memadai dan keterkaitan aktivitas ekonomi yang positif dengan daerah di sekitarnya. Selain itu, pemindahan ibu kota akan menurunkan kesenjangan antarkelompok pendapatan.

"Perekonomian lebih terdiversifikasi ke arah sektor yang lebih padat karya," ujar Bambang. Ia menambahkan, pemindahan ibu kota turut menyumbang kenaikan price of capital sebesar 0,23% serta kenaikan price of labor sebesar 1,37%.


Ibu Kota Pindah keluar Jawa dan Efek Berantai bagi Kemajuan Ekonomi
Disediakan oleh PT Katadata Indonesia

Tak hanya itu, pemindahan ibu kota ke luar Jawa bakal mendorong perdagangan antarwilayah di Indonesia. Menurut perhitungan Bappenas, lebih dari 50% wilayah Indonesia akan merasakan peningkatan arus perdagangan.

Kemudian dari segi investasi, pemindahan ibu kota negara ke provinsi baru akan menciptakan dorongan investasi yang lebih luas pada wilayah lain. Selain itu, pemindahan ibu kota akan meningkatkan output beberapa sektor non-tradisional, terutama sektor jasa.

Lebih lanjut, Bappenas memprediksikan perpindahan ini akan memberikan efek pengganda produksi (output multiplier effect) sebesar 2,3 kali, serta memberikan efek pengganda kerja (employmen multiplier effect) sebesar 2,9 kali. Prediksi ini didasarkan pada pengalaman Brazil yang pada 1960 lalu memindahkan ibu kotanya dari Rio de Janeiro ke Brasilia.

Langkah pemindahan ibu kota Brazil tersebut tercatat memberikan output multiplier effect sebesar 2,93 kali dan 1,7 pekerjaan swasta tercipta dari setiap penambahan pekerjaan di sektor publik.

Dalam studi yang dilakukan pada 2015 lalu terkait dampak ekonomi pemindahan ibu kota Brazil menunjukkan bahwa tidak ada kerugian ekonomi yang dialami Rio de Janeiro. Sedangkan, Brasilia mengalami dampak positif berupa pertumbuhan penduduk Brasilia yang mencapai 14,4 % per tahun pada 10 tahun pertama pascapemindahan ibu kota.

Kendati berpotensi mengakselerasi pertumbuhan ekonomi, Bambang menilai, dampak ekonomi dari pemindahan ibu kota akan lebih maksimal bila diiringi dengan peningkatan produktivitas, inovasi dan teknologi di provinsi terpilih dan provinsi sekitarnya. "Tapi perpindahan ini memicu inflasi 0,2%. Ini wajar dan masih pada batas yang bisa ditoleransi," ucapnya.

Comments