Huawei Rencana Bangun 2 Juta BTS 5G pada 2020

Tekno & Gadget

Updates / Tekno & Gadget

Huawei Rencana Bangun 2 Juta BTS 5G pada 2020

Huawei Rencana Bangun 2 Juta BTS 5G pada 2020

KEPONEWS.COM - Huawei Rencana Bangun 2 Juta BTS 5G pada 2020 JAKARTA- Huawei tampaknya tidak terpengaruh dengan masuknya perusahaan dalam daftar entisitas AS. Pihaknya tampaknya terus bekerja pada jaringan 5G. Dilansir dari laman Total Tele,Kamis (22/8/2018) pe...

JAKARTA- Huawei tampaknya tidak terpengaruh dengan masuknya perusahaan dalam daftar entisitas AS. Pihaknya tampaknya terus bekerja pada jaringan 5G.

Dilansir dari laman Total Tele,Kamis (22/8/2018) pendiri dan CEO Huawei, Ren Zhengfei mengungkapkan kalau pihaknya akan memproduksi lebih dari 2 juta BTS selama 18 bulan ke depan.

Zhengfei mengatakan bahwa sementara keputusan AS untuk menambahkan Huawei ke daftar entitas sangat tidak adil, itu akan berdampak kecil pada produktivitas perusahaan terutama yang berkaitan dengan peralatan jaringan 5G-nya.

"Pertama-tama, harap dicatat bahwa menambahkan kami ke Daftar Entitas tidak adil. Huawei tidak melakukan kesalahan apa pun tetapi masih ditempatkan pada daftar ini. Daftar ini tidak mempunyai banyak dampak pada kami. Sebagian besar peralatan kami yang lebih canggih tidak mengandung komponen AS, meskipun kami memakai komponennya di masa lalu. Versi terbaru dari peralatan kami bahkan berfungsi 30% lebih efisien dari sebelumnya," kata Zhengfei.

Huawei Bangun 2 Juta BTS 5G pada 2020

Samsung Galaxy Note 10 Resmi Muncul di Pasar Indonesia

Dia juga mengungkapkan jikalau pihaknya akan memproduksi 5.000 BTS pada bulan Agustus dan September. Sehingga pihaknya berencana menghasilkan 600.000 5G BTS tahun ini dan setidaknya 1,5 juta tahun depan.

"Itu berarti kita tidak perlu bergantung pada perusahaan AS untuk kelangsungan hidup kita di daerah ini, "jelasnya.

Ditambahkan ke daftar entitas memang menciptakan masalah bagi usaha handset Huawei, terutama karena perusahaan tersebut ingin menggulung saingannya Samsung dan mengklaim posisi teratas di pasar. Bila Huawei ditambahkan secara permanen ke daftar entitas, ia akan kehilangan akses ke sistem operasi Google Android, yang digunakan perusahaan sebagai standar pada semua handset smartphone-nya.

Preferensi Huawei selalu untuk terus memakai sistem operasi Android pada handsetnya, namun, kampanye politik terbaru AS telah memaksa perusahaan untuk mengedepankan pelepasan OS sendiri, HarmonyOS.

"Google ialah perusahaan yang hebat. Kami mempunyai hubungan yang baik dengan Google. Kami telah menandatangani banyak perjanjian dengan Google selama bertahun-tahun. Kami masih ingin memakai sistem Google di perangkat kami dan berkembang di dalam ekosistemnya. Karena itu, kami berharap bahwa Pemerintah AS akan menyetujui penjualan sistem Google kepada kami. Ada miliaran pengguna sistem Android dan miliaran pengguna sistem Windows di seluruh dunia. Melarang satu atau dua perusahaan untuk memakai sistem ini tidak akan membantu memastikan keamanan AS sebagai negara, jadi mereka harus menjaga pintu mereka terbuka," kata Zhengfei.

"Bila AS tidak ingin menjual sistem Android kepada kami, kami tidak akan punya pilihan selain mengembangkan ekosistem kami sendiri. Ini bukan sesuatu yang bisa dicapai dalam semalam. Kami memperkirakan bahwa itu akan memakan waktu dua atau tiga tahun untuk membangun ekosistem ini. Mengingat semua ini, kami tidak percaya kami akan dapat menjadi pemain nomor satu di sektor perangkat dalam waktu dekat, "tambahnya.

Menkominfo: Palapa Ring Timur Sudah Selesai Konstruksi

Fokus Pada Komentar, YouTube Segera Matikan Fasilitas Direct Message

(ahl)

Comments