Hari Anak Nasional, Kesehatan Mental Anak Bergantung Kebahagiaan Orangtua

Kesehatan

Life & Style / Kesehatan

Hari Anak Nasional, Kesehatan Mental Anak Bergantung Kebahagiaan Orangtua

Hari Anak Nasional, Kesehatan Mental Anak Bergantung Kebahagiaan Orangtua

KEPONEWS.COM - Hari Anak Nasional, Kesehatan Mental Anak Bergantung Kebahagiaan Orangtua IKATAN emosional orangtua dan anak memang cukup kuat. Ini bisa dilihat dari banyak sekali anak yang menangis saat ditinggal orangtuanya pergi. Begitu pula saat orangtua sedang mempunyai masalah, anak...

IKATAN emosional orangtua dan anak memang cukup kuat. Ini bisa dilihat dari banyak sekali anak yang menangis saat ditinggal orangtuanya pergi. Begitu pula saat orangtua sedang mempunyai masalah, anak juga ikut terlihat sedih.

Akan tetapi, kebanyakan orangtua lebih memilih memendam emosi dibanding mengurainya. Terlebih lagi di masa pandemi covid-19 seperti sekarang, batasan antara pekerjaan rumah, kantor, dan mengurus anak sulit untuk ditentukan.

Pandemi Belum Berakhir, Menteri Bintang: Lindungi dan Penuhilah Hak Anak

Akibatnya, orangtua yang memilih memendam emosinya menjadi mudah marah terhadap anak kemudian memberikan perlakukan yang salah. Akibatnya, sang anak menjadi stress berat hingga dapat berimbas pada kesehatan mentalnya.

"Di masa pandemi anak dan orangtua sama-sama cemas. Misalnya anak numpahin air sedikit langsung dimarahi," ujar psikolog Fathya Artha Utami MSc MPsi dalam webinar Hari Anak Nasional, Selasa (22/7/2021).

Ilustrasi orangtua dan anak. (Foto: Tirachardz/Freepik)

Begitu juga dengan sang anak, lanjut dia, mereka akan berulah yang dapat membuat orangtuanya jengkel. Seperti mogok sekolah, membuat rumah menjadi kotor, atau mencari perhatian seperti tantrum sepanjang hari.

"Jadi kalau anak nakal, nyebelin, coba rasakan lagi apa yang orangtua rasakan. Karena perilaku yang tidak tepat pada anak itu karena ada dorongan emosi yang lebih dalam," jelasnya.

Peringati Hari Anak Nasional, Kemen PPPA Ajak Anak-Anak Berwisata Virtual

Oleh karena itu, orangtua bisa merangkul anak dan meminta mereka cerita apa yang dirasakan. Karena bila dimarahi, biasanya anak akan makin membuat ulah yang tidak terkendali.

"Bila anak membuat ulah, coba renungkan dulu. Karena biasanya bila orangtua meresponsnya dengan cara memarahi. Biasanya orangtua sendiri yang akan menyesal," tukasnya.

(han)

Comments