Generasi Millenial Masih Butuh Festival Kuliner Daerah

Food & Kuliner

Travel / Food & Kuliner

Generasi Millenial Masih Butuh Festival Kuliner Daerah

Generasi Millenial Masih Butuh Festival Kuliner Daerah

KEPONEWS.COM - Generasi Millenial Masih Butuh Festival Kuliner Daerah KITA seringkali mendengar kalimat yang berbunyi yang namanya beda generasi, maka beda pula selera yang disukai. Perbedaan selera ini, termasuk dalam soal makanan. Generasi yang lebih berumur atau lebi...

KITA seringkali mendengar kalimat yang berbunyi yang namanya beda generasi, maka beda pula selera yang disukai. Perbedaan selera ini, termasuk dalam soal makanan.

Generasi yang lebih berumur atau lebih tua, biasanya lebih menyukai jenis hidangan-hidangan yang sifatnya rumahan, khas tradisional, kaya akan cita rasa walaupun mungkin secara proses memasak akan jauh lebih rumit.

Berbeda dengan generasi millenial sekarang, di mana muda-mudi ini biasanya jatuh cinta dengan jenis hidangan makanan fusion, makanan cepat saji, hingga hidangan modern penuh kreativitas yang dibuat sedemikian rupa.

Tapi apakah benar semua generasi millenial khususnya generasi muda Indonesia tidak lagi tertarik dengan makanan tradisional khas negeri ini? Well, sepertinya anggapan ini kurang berlaku bagi generasi millenial di kota Yogyakarta.

Pasalnya, sebagaimana hasil pantauan langsung Okezone dalam sebuah gelaran acara festival masakan di Yogyakarta, yang mana isinya sebagian besar didominasi oleh hidangan-hidangan tradisional khas Jawa Tengah. Nyatanya pengunjung yang datang, sebagian besar merupakan generasi millenial. Contohnya Annisa, seorang mahasiswi dari Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta yang bahkan sengaja datang bergerombol bersama ketujuh orang temannya.

Ketika diwawancara Okezone, Annisa mengaku ia memang cukup sering datang ke acara festival masakan. Sehingga ketika mengetahui ada festival masakan yang sedang diselenggarakan, ia berusaha untuk bisa datang menjajal langsung aneka makanan, khususnya makanan khas Indonesia.

5 Pesona Keseksian Crissy Outlaw, Bintang Porno Tobat yang Masih Memikat

Tradisi Pasar Pengantin di Bulgaria yang Menjual Perawan

Ini yang ketiga kalinya aku datang ke festival masakan. Ini penasaran dan kebetulan, lokasinya dekat kampus. Saya lihat festival masakan ini menarik dan berbeda, ujar Annisa saat ditemui dalam Pucuk Coolinary Festival, baru-baru ini di Yogyakarta.

Datang ke festival masakan yang menghadirkan kurang lebih 100 tenant, sebut saja di antaranya mulai dari Gudeg Yu Djum, Oseng Mercon Bu Narti, Sate Klathak Pak Jede, Jadah Tempe, Jejamuran, Ceker Huhah, Bakmi Kadin, Mie Setan, Bakpia Kukus Tugu, Martabak Markobar, Bakso Chuanki Akang Bandung, sampai Mangkok Kelapa ini, mahasiswi semester empat satu ini menambahkan ia sebagai pengunjung merasa lebih terbantu dengan adanya konsep pembagian zona cita rasa.

Bedanya di sini dibandingkan yang festival masakan lainnya merupakan pembagian tiga zona. Ada zona pedas, gurih, dan manis. Dengan zona ini, memudahkan kami pengunjung untuk mencari masakan yang sesuai dengan selera. Selain itu, harga yang ditawarkan di sini pun lumayan terjangkau," tambah Annisa yang kala itu memilih untuk menjajal hidangan Bakso Chuanki Akang Bandung sebagai menu santap siangnya.

(ndr)

Comments