Gaya Hidup yang Minim Aktivitas dan Gerakan Fisik Picu Peningkatan Penyakit Jantung dan Stroke

Kesehatan

Life & Style / Kesehatan

Gaya Hidup yang Minim Aktivitas dan Gerakan Fisik Picu Peningkatan Penyakit Jantung dan Stroke

Gaya Hidup yang Minim Aktivitas dan Gerakan Fisik Picu Peningkatan Penyakit Jantung dan Stroke

KEPONEWS.COM - Gaya Hidup yang Minim Aktivitas dan Gerakan Fisik Picu Peningkatan Penyakit Jantung dan Stroke JAKARTA - Penyebab utama meningkatnya penyakit jantung koroner dan stroke, terutama di Indonesia ialah gaya hidup modern yang minim aktivitas dan gerakan fisik atau sedentari.Misalnya duduk sepanjang...

JAKARTA - Penyebab utama meningkatnya penyakit jantung koroner dan stroke, terutama di Indonesia ialah gaya hidup modern yang minim aktivitas dan gerakan fisik atau sedentari.

Misalnya duduk sepanjang hari di balik meja kerja atau meja usaha hingga memanfaatkan jasa asisten rumah tangga atau online untuk segala sesuatu.

Ilkka Ojansivu, Business Manager in Multiple Asian Countries, dari Raisio Principal Benecol Finlandia menekankan bahwa, gaya hidup sedentari atau kurangnya aktivitas fisik, merupakan faktor risiko utama penyakit kardiovaskuler, diabetes dan kanker.

Data global menunjukkan bahwa 1 dari 4 orang dewasa tidak cukup aktif dan 4 dari 5 remaja, tidak cukup aktif.

"Sementara olahraga terbukti bisa mengendalikan berat badan, tekanan darah, meredakan peradangan, meningkatkan kesehatan pembuluh darah secara keseluruhan dan meningkatkan HDL, katanya belum lama ini.

Hidup sehat yang dimaksud merupakan gaya hidup yang aktif dan rutin berolahraga, menerapkan pola makan seimbang rendah lemak jenuh dan kolesterol serta kebiasaan sehat tanpa rokok dan minuman beralkohol.

Mengidap Penyakit Langka, Balita Ini Juga Menderita Kebocoran Jantung dan Hernia

Hal ini efektif bantu mencegah faktor risiko utama penyakit jantung dan stroke yang meliputi diabetes mellitus (penyakit gula atau kencing manis), hipertensi (tekanan darah tinggi), kebiasaan merokok, kegemukan, dan kadar kolesterol tinggi.

Dr. Vito A. Damay, Sp.JP(K), M.Kes, FIHA, FICA menyatakan, kolesterol dan penyakit kardiovaskuler juga terkait oleh proses yang disebut ateroklerosis, yaitu suatu kondisi yang terjadi ketika terbentuk plak pada dinding pembuluh darah arteri.

"Penumpukan ini mempersempit arteri, sehingga darah sulit untuk mengalir melalui arteri," kata Vito yang juga bertindak sebagai konsultan dalam kampanye Gerakan Jantung Sehat: Indonesia Tangkal Kolesterol 2017.

Gaya Hidup yang Minim Aktivitas dan Gerakan Fisik Picu Peningkatan Penyakit Jantung dan Stroke

Comments