Gaya Hidup Tak Sehat Bisa Picu Perlemakan Hati

Kesehatan

Life & Style / Kesehatan

Gaya Hidup Tak Sehat Bisa Picu Perlemakan Hati

Gaya Hidup Tak Sehat Bisa Picu Perlemakan Hati

KEPONEWS.COM - Gaya Hidup Tak Sehat Bisa Picu Perlemakan Hati Di tengah pandemi Covid-19, kita tetap harus menjaga kesehatan. Terutama kalau usia semakin menua. Salah satu penyakit yang harus dihindari merupakan perlemakan hati. Jikalau sel lemak di hati sudah l...

Di tengah pandemi Covid-19, kita tetap harus menjaga kesehatan. Terutama kalau usia semakin menua.

Salah satu penyakit yang harus dihindari merupakan perlemakan hati. Jikalau sel lemak di hati sudah lebih dari lima persen, maka individu tersebut dikatakan mengalami perlemakan hati.

Penderita perlemakan hati umumnya berusia 40 tahun. Namun penderita sangat mungkin tidak menyadari dirinya menderita penyakit perlemakan hati alasannya adalah tidak bergejala.

makan makanan berlemak

"Perlemakan hati umumnya tidak bergejala. Pemeriksaan bisa dengan USG hati, yang sama seperti USG memeriksa jenis kelamin bayi pada ibu hamil," kata Dr. dr. Irsan Hasan, SpP-KGEH, FINASIM dalam Webinar Menjaga Kesehatan Hati di Era New Normal.

Seperti dilansir Sindo News, pada hati yang berlemak terlihat berwarna putih pucat daripada ginjal sementara warna yang sehat merah. Ia melanjutkan, penderita biasanya mempunyai gaya hidup tidak sehat seperti makan makanan tinggi lemak, kurang makan sayur, makan makanan tinggi kalori, dan diperparah dengan kurang gerak, obesitas, dan faktor genetika.

"Perlemakan hati bagian dari sindrom metabolisme. Tidak jarang orang dengan perlemakan hati bukan mengeluh karena penyakitnya, tapi waktu medical checkup memang ditemukan fatty liver," terang dr. Irsan.

Setelah lemak terdeteksi, nantinya dokter menyarankan pemeriksaan lanjutan, dan terapi terutama perbaikan gaya hidup karena lemak ini berkaitan dengan gaya hidup seperti pola makan. Agar lemak di hati tak menyebabkan komplikasi seperti peradangan hati, kegagalan hati dan kanker hati, dokter akan menyarankan perbaikan gaya hidup seperti mengatur pola makan, olahraga, menurunkan berat badan dan pemberian obat antioksidan.

Sosok Agnes Jennifer Hebohkan KPK, Tampil Cantik saat Diperiksa

Adapun hepatoprotektor (obat yang memberikan perlindungan pada hati) yang diberikan, dikatakan dr. Irsan bukanlah terapi utama atau bukan peluruh lemak. "Obat ini sifatnya antiradang, antioksidan untuk memperbaiki membran sel hati," kata dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI) ini.

(DRM)

Comments