Gara-gara identitas CEO diretas, perusahaan ini dinyatakan 'bangkrut'

Kepo Stories

Ragam / Kepo Stories

Gara-gara identitas CEO diretas, perusahaan ini dinyatakan 'bangkrut'

Gara-gara identitas CEO diretas, perusahaan ini dinyatakan 'bangkrut'

KEPONEWS.COM - Gara-gara identitas CEO diretas, perusahaan ini dinyatakan 'bangkrut' Securitas AB, sebuah perusahaan yang melayani keamanan, monitoring, konsultasi, dan investigasi, yang berbasis di Stockholm Swedia dinyatakan bangkrut setelah identitas Alf Goransson, Chief Executive...

Securitas AB, sebuah perusahaan yang melayani keamanan, monitoring, konsultasi, dan investigasi, yang berbasis di Stockholm Swedia dinyatakan bangkrut setelah identitas Alf Goransson, Chief Executive Officer (CEO) perusahaan tersebut diretas.

Menurut msn.com, Securitas AB ialah perusahaan keamanan terbesar di Swedia. Perusahaan ini memiliki sekitar 300 ribu karyawan di lebih dari 60 negara di seluruh dunia.

Peretas mencari pinjaman dengan jumlah besar yang tidak diungkapkan dan mengajukan permohonan kebangkrutan menggunakan nama Goransson. Pengajuan pailit Securitas AB ini jatuh tempo per 10 Juli 2017.

Namun pria berusia 59 tahun yang memimpin semenjak 2007 ini mengajukan banding keputusan kebangkrutan di Pengadilan Distrik Stockholm dan memenangkannya.

Pencurian identitas ini terjadi pada bulan Maret dan Goransson baru mengetahui bahwa dia telah diretas minggu ini. Dokumen permohonan kebangkrutan satu halaman berisi tanda tangan yang sama sekali tidak mirip dengan aslinya. Kini dia tengah diupayakan agar bisa bekerja kembali secara resmi.

"Serangan peretas tidak berpengaruh pada perusahaan, hanya pendeklarasian CEO bahwa kami bangkrut. Dan itu mudah-mudahan hanya bertahan sampai hari ini, tergantung seberapa cepat mereka bisa menghapus keputusannya," kata juru bicara Securitas AB, Gisela Lindstrand.

Niclas Rolander, reporter Bloomberg menyebut bahwa Swedia ialah salah satu negara yang telah mengganti model pembayaran dari tunai menjadi digital. Tunawisma pun telah memiliki kartu kredit.

Bahkan, Di museum Abba di negara itu, wisatawan tidak diperbolehkan membayar apapun dengan uang tunai. Kasus Goransson ini merupakan satu dari 12.800 kejahatan peretasan identitas di Swedia dalam enam bulan pertama tahun 2017.

(ton)

Comments