Fenomena Paus-Paus yang Meledak

Unik

Ragam / Unik

Fenomena Paus-Paus yang Meledak

Fenomena Paus-Paus yang Meledak

KEPONEWS.COM - Fenomena Paus-Paus yang Meledak Paus yang meledak (exploding Whale) atau tepatnya bangkai Paus yang meledak disebabkan oleh dua hal. Pertama sengaja diledakkan (dipasang dinamit), dan kedua meledak alami. Namun, seperti yang dikutip...


Paus yang meledak (exploding Whale) atau tepatnya bangkai Paus yang meledak disebabkan oleh dua hal. Pertama sengaja diledakkan (dipasang dinamit), dan kedua meledak alami. Namun, seperti yang dikutip dari Alam Mengembang Jadi Guru, ungkapan Paus yang meledak biasanya mengacu pada peristiwa peledakan bangkai Paus secara sengaja di pantai Florence Oregon, amerika serikat, karena peristiwa bodoh ini menjadi terkenal ke seluruh dunia terutama setelah adanya internet.

Bangkai Paus Sperma yang Sengaja Diledakkan

Pada tanggal 12 November 1970, Seekor Paus Sperma sepanjang 14 m dan berat 7,3 ton terdampar di Florence, Oregon. Pada tahun itu, pantai Oregon secara teknis diklasifikasikan sebagai jalan raya negara, sehingga tanggung jawab membuang bangkai jatuh pada Highway Division Oregon. Setelah berkonsultasi dengan para pejabat dari Angkatan Laut Amerika Serikat, mereka memutuskan bahwa akan lebih baik untuk menghapus ikan paus dengan cara yang sama seperti menghapus batu besar, yaitu dengan cara diledakkan. Mereka pikir mengubur ikan paus tidak akan efektif karena bangkai yang dikubur di pantai pasti akan segera terbongkar kembali, dan mereka percaya bahwa dinamit akan menghancurkan paus besar tersebut menjadi potongan-potongan yang cukup kecil yang mudah dibersihkan.

Yang menjadi masalah merupakan Insinyur yang bertanggung jawab atas operasi peledakan bangkai paus tersebut, George Thornton, tidak tahu pasti berapa banyak dinamit yang diharapkan untuk meledakkan bangkai agar menjadi kepingan-kepingan kecil. Akhirnya, setengah ton dinamit dipasangkan pada bangkai.

Hasilnya luar biasa! Ledakan itu menyebabkan potongan-potongan besar lemak terlempar keudara dan kemudian mendarat dikerumunan penonton, membuat penonton berlarian, juga mendarat di gedung-gedung dan di tempat parkir yang agak jauh dari pantai, salah satunya menyebabkan kerusakan parah pada sebuah mobil yang diparkir. Hanya beberapa bagian bangkai paus yang hancur; sebagian besar tetap teronggok di pantai hingga menyulitkan para pekerja Oregon Highway Division untuk membersihkannya. Burung-burung pemakan bangkai yang tadinya terlihat dan diharapkan akan makan sisa-sisa bangkai setelah ledakan, semuanya terbang pergi karena suara ledakan.

Ledakan yang dihasilkan direkam dalam film oleh kameramen Doug Brazil dan kemudian dilaporkan oleh reporter gosip Paul Linnman dari Katu-TV di Portland, Oregon ketika itu.

Setelah tahun-tahun berlalu, kisah paus meledak ini mulai dilupakan orang. Beberapa orang yang mendengar kisah ini menganggapnya hanyalah legenda urban. Namun, peristiwa ini kembali menjadi perhatian publik secara luas setelah penulis populer Dave Barry dalam kolomnya di Miami Herald tanggal 20 Mei 1990, melaporkan kembali peristiwa ini dan mengatakan bahwa ia memiliki rekaman video peristiwa tersebut. Celakanya, Barry tidak menulis bahwa peristiwa peledakan bangkai paus ini terjadi duapuluh tahun yang lalu, sehingga divisi Oregon State Highway mulai mendapat banyak protes dari masarakat yang mengira bahwa peristiwa tersebut ialah peristiwa yang baru terjadi.

Setelah internet mulai terkenal diseluruh dunia, rekaman video peristiwa tersebut mulai diupload oleh beberapa situs, dan membuat kepopuleran peristiwa tersebut menjadi terkenal diseluruh dunia. Sebuah studi tahun 2006 menemukan bahwa video itu sudah dilihat 350 juta kali di banyak sekali website.

Bangkai Paus yang Meledak Alami

Bangkai Paus yang meledak alami, salah satunya dilaporkan terjadi pada tanggal 26 Januari 2004, di Kota Tainan, Taiwan. Penyebabnya ialah penumpukan gas-gas seperti methane, hidrogen sulfida dan amonia dalam bangkai paus sperma yang membusuk menyebabkannya meledak.

Awalnya bangkai paus sperma yang terdampar yang rencananya akan dilakukan nekropsi oleh Profesor Wang Chienping di laboratorium Universitas Cheng Kung Tainan, diangkut dengan truk besar menuju kampus. Dibutuhkan tiga crane besar dan 50 pekerja serta lebih dari 13 jam untuk menggeser paus sperma terdampar ke belakang truk. Namun sesampainya di kampus, pihak Universitas menolak nekropsi dilakukan di kampus. Akhirnya Profesor Wang memutuskan untuk melakukan nekropsi di Sutsao Wild Life Reservation Area. Dalam perjalanan dari kampus menuju Reservation Area, ketika melintasi daerah yang padat penduduk, bangkai Paus tiba-tiba meledak!

Darah dan isi perut Paus terlempar dan berceceran di etalase-etalase toko, mengenai orang-orang, dan mobil-mobil yang berada di sekitarnya. Tidak ada yang terluka, meskipun darah isi perut yang berceceran di jalan mengeluarkan bau yang menjijikkan dan benar-benar mengerikan. Ledakan tersebut tidak mencegah peneliti dari melakukan nekropsi pada Paus itu.

Selama sekitar satu tahun, Wang menyelesaikan nekropsi dan menampilkan tulang-tulang dari sisa-sisa paus. Tulang-tulang paus yang dirakit dan beberapa organ dan jaringan yang diawetkan telah dipamerkan di Museum Cetacean Taijiang semenjak 8 April 2005.

Vi Air, Kepulauan Faroe

Selain itu seekor bangkai paus sperma juga dilaporkan telah meledak di Vi Air, Kepulauan Faroe pada tanggal 26 November 2013. Karena gas-gas metana, hidrogen sulfida dan amonia di dalam perut yang dihasilkan bangkai sangat banyak, maka diambillah langkah untuk menghindari ledakan yang lebih besar dengan melobangi kulitnya. Bangkai paus pun menyemburkan gas dan isi perutnya keluar. Rekaman mengenai insiden tersebut ditampilkan di Kringvarp Froya, sebuah lembaga penyiaran nasional Faroe.

Dan ini ialah video dari apa yang terjadi di Uruguay beberapa bulan yang lalu, ketika bangkai paus terjatuh ketika sedang diangkat oleh crane ke truk

Newfoundland Canada

Pada tanggal 30 April 2014, para pejabat di Trout River, Newfoundland Canada, menyatakan keprihatinan mereka bahwa bangkai paus biru, yang telah terdampar dan membengkak hingga dua kali ukuran normalnya karena gas metana yang terperangkap, akan meledak.

Comments