Fakta Bebasnya Aisyah, hingga Sindiran Ridwan Kamil Sibuk Kampanye

Nasional

News / Nasional

Fakta Bebasnya Aisyah, hingga Sindiran Ridwan Kamil Sibuk Kampanye

Fakta Bebasnya Aisyah, hingga Sindiran Ridwan Kamil Sibuk Kampanye

KEPONEWS.COM - Fakta Bebasnya Aisyah, hingga Sindiran Ridwan Kamil Sibuk Kampanye Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad membantah penyataan bahwa ada lobi Pemerintah Indonesia dalam pembebasan Siti Aisyah, terduga pembunuhan saudara tiri Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Mahat...

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad membantah penyataan bahwa ada lobi Pemerintah Indonesia dalam pembebasan Siti Aisyah, terduga pembunuhan saudara tiri Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Mahathir membantah ada tekanan diplomatik dalam upaya pembebasan warga negara Indonesia bernama Siti Aisyah yang dituduh membunuh Kim Jong Nam. Menurut dia, pembebasan Siti Aisyah dari dakwaan pembunuhan tersebut sudah sesuai dengan fakta hukum yang ditemukan. Sehingga ini murni keputusan pengadilan.

Setidaknya kabar itulah yang jadi informasi paling populer di laman VIVA, sepanjang Rabu, 13 Maret 2019.

Kabar kedua yang paling banyak diburu pembaca adalah, terkait kritikan ekonom senior Rizal Ramli yang kembali menyindir Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Rizal nampak gencar menyindir Ridwan Kamil yang belakangan dinilainya justru sibuk mengkampanyekan calon presiden petahana Joko Widodo di Pilpres 2019, ketimbang jabatan utamanya sebagai gubernur.

Menurut Rizal, seharusnya pria yang akrab disapa Kang Emil itu gencar melanjutkan program pembangunan Jawa Barat untuk kepentingan masyarakat.

Gosip menarik selanjutnya merupakan terkait kekesalan Presiden Joko Widodo dalam acara rapat koordinasi investasi yang diselenggarakan Badan Koordinasi Penanaman Modal di Tangerang, Banten, Selasa kemarin, 12 Maret 2019.

Ia kecewa defisit neraca perdagangan Indonesia dan defisit transaksi berjalan sudah berpuluh tahun membebani negara. Padahal, menurut Jokowi, kuncinya dengan investasi dan ekspor. Dua aspek itu juga yang menjadi faktor utama pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Berikut 5 gosip terpopuler di laman VIVA, sepanjang Rabu 13 Maret 2019:

1. Mahathir Bantah Ada Lobi dari Indonesia di Balik Bebasnya Aisyah

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad membantah penyataan bahwa ada lobi Pemerintah Indonesia dalam pembebasan Siti Aisyah, terduga pembunuhan saudara tiri Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Dikutip dari Straitstimes, pada Rabu 13 Maret 2019, dijelaskan bahwa Mahathir membantah ada tekanan diplomatik dalam upaya pembebasan warga negara Indonesia bernama Siti Aisyah yang dituduh membunuh Kim Jong Nam.

"Saya tidak punya berita (mengenai itu)," tegas Mahathir menanggapi pertanyaan wartawan pada konferensi pers di parlemen pada Selasa, 12 Maret 2019.

Menurut dia, pembebasan Siti Aisyah dari dakwaan pembunuhan tersebut sudah sesuai dengan fakta hukum yang ditemukan. Sehingga ini murni keputusan pengadilan.

"Ini merupakan keputusan yang dibuat oleh pengadilan. Dia diadili dan diberhentikan. Jadi ini merupakan proses yang mengikuti hukum. Saya tidak tahu detailnya. Tetapi, penuntut dapat memberikan pembebasan yang tidak sebesar pembebasan," tuturnya.

Seperti diketahui, Siti Aisyah dibebaskan pada Senin 11 Maret 2019 setelah jaksa penuntut Malaysia menjatuhkan dakwaan mengejutkan terhadapnya di pengadilan. Pemerintah Indonesia juga berulang kali melobi agar tuduhan terhadapnya dicabut dan minta diizinkan pulang. Baca selengkapnya.

2. Kritik Ridwan Kamil, Rizal Ramli: Dia Dipilih untuk Ngurus Warga Jabar

Rizal Ramli

Ekonom senior Rizal Ramli kembali menyindir Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang gencar mengkampanyekan calon presiden petahana Joko Widodo di Pilpres 2019. Menurut Rizal, seharusnya pria yang akrab disapa Kang Emil itu gencar melanjutkan program pembangunan Jawa Barat untuk kepentingan masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Rizal usai dialog "Peran Civil Society dalam Pilpres 2019 di Terminal Coffee Kota Bandung, Jawa Barat. Ia menuturkan kekecewaannya terhadap Ridwan Kamil.

Emil pada waktu mau jadi gubernur menemui saya di Jakarta, minta endorsmen lah, pada saat itu masih senenglah sama dia karena partainya belum macam-macam. Belakangan didukung partai yang kacau, ujar Rizal di Bandung, Selasa 12 Maret 2019.

Kemudian, lanjut Rizal, setelah menang di Pilgub Jabar, Emil justru mendapat beban mengkampanyekan Jokowi. Ia menyindir Emil seolah sebagai manajer pasangan Jokowi-Ma ruf Amin untuk Jawa Barat.

Nah setelah terpilih menjadi gubernur, dia sibuk campaign, managernya Paslon 01 untuk Jawa Barat. Padahal dia dipilih oleh warga Jawa Barat untuk memimpin dan membereskan Jawa Barat, kata eks Menko Kemaritiman itu. Baca selengkapnya.

3. Kesal Neraca Dagang Tekor Terus, Jokowi: Bodoh Banget Kita

image_title

BPN: 17,5 Juta DPT Tak Wajar Duduk perkara Serius, KPU Harus Selesaikan

image_title

Sihir Ronaldo Sang Pahlawan Comeback Juventus

image_title

KPU Depok Temukan 328 Surat Suara DPRD Jabar Rusak

Presiden Jokowi.

Presiden Joko Widodo meluapkan kekesalannya dalam acara rapat koordinasi investasi yang diselenggarakan Badan Koordinasi Penanaman Modal di Tangerang, Banten, Selasa kemarin, 12 Maret 2019. Ia kecewa defisit neraca perdagangan Indonesia dan defisit transaksi berjalan sudah berpuluh tahun membebani negara.

Padahal, menurut Jokowi, kuncinya dengan investasi dan ekspor. Dua aspek itu juga yang menjadi faktor utama pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Tahu kesalahan kita, tahu kekurangan kita, rupiahnya berapa defisit kita tahu. Kok tidak diselesaikan, bodoh banget kita kalau seperti ini," kata Jokowi.

Ia mengatakan, karena ekspor ialah kunci pertumbuhan ekonomi, maka seluruh industri yang berorientasi ekspor maupun industri yang melalukan hilirisasi harus dipermudah dalam perizinannya. Misalnya, kata Jokowi, industri Petrokimia juga harus diberi insentif seperti tax holiday.

"Kita sudah sampaikan ke Menkeu, kalau ada industri petrokimia (minta izin) tutup mata, beri tax holiday. Dan tak perlu pikir lama-lama, dari pada kita defisit," katanya. Baca selengkapnya.

4. Ronaldo Hattrick, Juventus Singkirkan Atletico dari Liga Champions

Penyerang Juventus, Cristiano Ronaldo mencetak gol ke gawang Atletico Madrid

Juventus berhasil menyingkirkan Atletico Madrid dari Liga Champions usai menang 3-0 dalam leg kedua babak 16 besar di Allianz Stadium, Rabu 13 Maret 2019 dini hari WIB. Hasil ini membawa Si Nyonya Tua melaju ke perempatfinal dengan keunggulan agregat 3-2.

Juventus memberi tekanan ke lini pertahanan Atletico di menit-menit awal laga. Namun, upaya yang dilancarkan tersebut masih kerap bisa dipatahkan tim tamu.

Suporter tuan rumah bisa bersorak gembira pada menit ke-27. Umpan dari Federico Bernardeschi diteruskan dengan sundulan oleh Cristiano Ronaldo.

Unggul satu gol membuat para pemain Juventus semakin percaya diri. Mereka terus menyerang guna bisa menambah keunggulan.

Akan tetapi, hingga wasit meniupkan peluit tanda babak pertama rampung, skor 1-0 tetap bertahan. Usai turun minum, skuat asuhan Massimiliano Allegri langsung tancap gas.

Dengan tempo cepat, Si Nyonya Tua memberi tekanan kepada Atletico. Empat menit babak kedua berjalan, Ronaldo mencetak gol keduanya dengan sundulan, yang kali ini memanfaatkan umpan dari Joao Cancelo.

Petaka datang bagi Atletico pada menit 85. Dorongan Angel Correa terhadap Bernardeschi berakibat hukuman penalti dari wasit. Dan Ronaldo yang menjadi eksekutor menjalankan tugasnya dengan mulus. Baca selengkapnya.

5. Hashim Sebut Ada Seumuran Yesus Masuk DPT Pemilu 2019

Hashim Djojohadikusumo melaporkan ke KPU terkait temuan DPT yang tidak wajar.

Direktur Komunikasi dan Media BPN Prabowo-Sandi, Hashim Djojohadiukusumo, mengungkap banyak anomali dalam masalah DPT Pemilu 2019.

Tak hanya menyebut ada angka sekitar 17,5 juta DPT yang invalid di Pulau Jawa, ia juga menguak terdapat sekitar 18,8 juta DPT yang KTP-nya sangat tidak wajar.

"Ada lagi masalah yang 18,831 juta. Kenapa itu saya sebut invalid, karena dalam etika nomor induk kependudukan itu ada 16 digit. Itu banyak data-data angka-angka yang tidak valid, tidak sah. Misalnya, di Indonesia kan ada 34 provinsi masing-masing provinsi ada kode wilayah, provinsi. Misal Aceh kode 11, DKI 21 atau 31. Tidak ada kode provinsi di Republik Indonesia yang dengan kode 10. Tidak ada di Republik Indonesia kode 20 dan seterusnya. Ternyata ada puluhan juta, ada belasan juta nama yang dengan nomor kode tak valid itu," kata Hashim dalam program Indonesia Lawyers Club di tvOne, Selasa, 12 Maret 2019.

ILC malam itu yang dipandu Karni Ilyas, mengangkat tema 'Kubu 02 mencurigai DPT Pemilu 2019'.

Menurut adik kandung Prabowo Subianto tersebut, DPT yang nomor kependudukannya janggal itu berdasarkan hasil investigasi timnya di sejumlah daerah. Menurut dia, masalah ini cukup serius, lantaran begitu signifikan angka yang tidak valid tersebut.

Belum lagi, kata dia, masih berdasarkan investigasi tim BPN, sampai sejauh ini masih terdapat DPT keliru yang padahal orangnya telah meninggal tetapi masih terdata sebagai pemilih. Baca selengkapnya.

Comments