JAKARTA Awal tahun baru ini disambut dengan banjir yang terjadi di Jabodetabek. Ini disebabkan karena hujan dengan intensitas tinggi yang terus menerus terjadi.
Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, banjir ini dapat merugikan negara, khusunya di sektor perekonomian. Karena banjir ini juga IHSG bergerak melambat.
Berikut ini fakta seputar dampak banjir dari sisi ekonomi yang dirangkum oleh Okezone pada Sabtu (4/1/2020):
Viral Dirut KAI Naik Getek Berkursi Cek Banjir, Ternyata Ini Alasannya
1. Banjir ini Merugikan Perekonomian Negara
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan banjir yang masih menerjang banyak sekali wilayah di Jabodetabek ini merugikan ekonomi Indonesia.
Menurut dia, banyak kerugian karena banjir yang bahkan menghanyutkan rumah-rumah hingga kendaraan itu. Bahkan tak hanya materiil, banjir juga menelan korban nyawa.
"Jadi, kita selalu melihat bencana alam seperti ini merupakan salah satu yang menimbulkan kerugian besar materiil maupun dari sisi jiwa. Dan ini sesuatu yang menjadi pembelajaran," ujar dia di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (2/1/2020).
2. Kemenkeu Terus Memantau Dampak dari Banjir ini
Sri Mulyani memaparkan, akan terus memantau dampak yang terjadi karena banjir Jakarta dan sekitarnya. Maka itu, pihaknya akan bekerjasama dengan BNBP dan Kementerian Sosial dalam menanggulangi banjir.
"Kami (Kemenkeu), terus memonitor dari bagaimana BNPB dari penanggulangannya, logistik, Kementerian Sosial dan Pemerintah Daerah dalam hal ini," ungkap dia.
Imbas Banjir, Pengiriman Barang di Jabodetabek Mandek
3. Banjir Memperlambat Laju IHSG
Banjir Jabodetabek rupanya memperhambat laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSG pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak dua arah (mixed) ke level 6.280-6.330.
"Sesuai ekspektasi terjadi koreksi sehat untuk kesempatan belanja walaupun aksi profit taking masih cukup besar mewarnai perdagangan hari ini," demikian seperti dikutip riset Panin Sekuritas, Jakarta, Jumat (3/1/2020).
Selanjutnya
Comments