Donald Trump Pecat Pejabat yang Dukung Pemakzulannya, Balas Dendam?

Internasional

News / Internasional

Donald Trump Pecat Pejabat yang Dukung Pemakzulannya, Balas Dendam?

Donald Trump Pecat Pejabat yang Dukung Pemakzulannya, Balas Dendam?

KEPONEWS.COM - Donald Trump Pecat Pejabat yang Dukung Pemakzulannya, Balas Dendam? Akhir-akhir ini, suasana hati Presiden Amerika Serikat, Donald Trump terlihat antara 'sangat bersemangat' dan 'kesal' pada beberapa kali pertemuan di Gedung Putih. Dilansir dari Time.com, dia senang,...

Akhir-akhir ini, suasana hati Presiden Amerika Serikat, Donald Trump terlihat antara 'sangat bersemangat' dan 'kesal' pada beberapa kali pertemuan di Gedung Putih.

Dilansir dari Time.com, dia senang, karena berhasil selamat dari persidangan pemakzulannya dan investigasi oleh Robert Mueller.

Pihak Gedung Putih menambahkan, Trump juga merasa kesal karena harus melewati itu semua selama tiga tahun ini.

Namun, dia merasa sedikit lega, seakan ada angin segar.

Orang yang menjabat presiden pada umumnya, akan menyampingkan urusan pemakzulannya itu dan konsentrasi bekerja di sisa masa jabatannya adalah 11 bulan.

Berbanding terbalik dengan Trump yang justru mengalihkan pikirannya ke beberapa hal yang tidak berkaitan dengan tugasnya sebagai pelayan rakyat.

Antara lain, Trump memikirkan Partai Demokrat di Iowa, kampanyenya untuk pemilihan yang akan datang, dan menyelesaikan sejumlah masalahnya.

"Dia fokus pada banyak sekali hal yang merisaukannya," kata pejabat dari Gedung Putih.

Today, House Democrats sham impeachment ended with the full vindication and exoneration of President @realDonaldTrump Today, House Democrats sham impeachment ended with the full vindication and exoneration of President @realDonaldTrump (Twitter White House)

Trump jujur, merasa dikhianati pejabat-pejabat Gedung Putih yang tidak mendukungnya.

Diketahui, sejumlah pejabat parlemen Gedung Putih keberatan atas keinginan Trump meminta Ukraina menyelidiki seorang calon saingannya dalam pilpres tahun ini, mantan Wakil Presiden, Joe Biden.

Comments