Dikaitkan dengan Penyakit Ain, Wajah Konten Kreator Ismi Hidayah Mendadak Jerawatan Parah, Apa Sih Itu?

Lifestyle & Fashion

Life & Style / Lifestyle & Fashion

Dikaitkan dengan Penyakit Ain, Wajah Konten Kreator Ismi Hidayah Mendadak Jerawatan Parah, Apa Sih Itu?

Dikaitkan dengan Penyakit Ain, Wajah Konten Kreator Ismi Hidayah Mendadak Jerawatan Parah, Apa Sih Itu?

KEPONEWS.COM - Dikaitkan dengan Penyakit Ain, Wajah Konten Kreator Ismi Hidayah Mendadak Jerawatan Parah, Apa Sih Itu? Konten Kreator Ismi Hidayah menjadi sorotan publik mengenai hal aneh yang terjadi di wajahnya. Pasalnya Seleb TikTok hingga YouTuber tersebut tiba-tiba saja mengalami jerawat berlebihan yang membatu h...

Konten Kreator Ismi Hidayah menjadi sorotan publik mengenai hal aneh yang terjadi di wajahnya. Pasalnya Seleb TikTok hingga YouTuber tersebut tiba-tiba saja mengalami jerawat berlebihan yang membatu hingga sempat meradang.

Hal yang dialaminya bahkan dikaitkan dengan penyakit Ain, atau dalam istilah agama Islam mempunyai arti sebagai pandangan kagum atau takjub disertai rasa iri dengki dari seseorang yang mempunyai tabiat buruk yang mengakibatkan adanya bahaya pada orang yang dilihatnya.

Meski begitu perempuan yang dikenal karena video joget di pernikahan mantannya ini sempat membantah saat ia diundang dalam acara Pagi-Pagi Ambyar di Trans TV beberapa waktu lalu.

Menurut gadis yang akrab disapa Tante Ismi ini, masalah pada wajahnya terjadi baru-baru ini, lebih tepatnya pada Januari 2023. Ia merasa bila ini disebabkan dikarenakan dirinya over orotein (mengonsumsi protein berlebihan).

Bripka Madih 'Berdamai' dengan TG, Kasus 'Polisi Peras Polisi' Tidak Dapat Dibuktikan

Awalnya, kata Ismi, dirinya memang sempat menjalani diet untuk menaikkan berat badannya dan berniat mengonsumsi makanan yang berprotein seperti salah satunya telur.

Konten Kreator Ismi Hidayah Jerawatan Parah Dikaitkan Penyakit Ain (YouTube)Konten Kreator Ismi Hidayah Jerawatan Parah Dikaitkan Penyakit Ain (YouTube)

"Sehari telur 5 sampai 4," ucap Ismi seperti yang Suara kutip pada Selasa (7/2/2023).

Dari sanalah sesuatu yang aneh mulai terjadi di wajahnya. Wajahnya mendadak berjerawat hingga terlihat hancur. Bahkan hal itu tak terjadi di wajah saja, melainkan pada area punggungnya juga.

Ismi kini rajin berkonsultasi dengan dokter, dan mengonsumsi obat, serta mengkompres air panas maupun dingin tiap pagi dan malam.

Apakah penyakit ain itu?
Dilansir Muslim, ain ialah penyakit atau gangguan yang disebabkan pandangan mata. Disebutkan oleh Syaikh Abdurrahman bin Hasan:

Bikin Baper! Kunjungi Ibu Eny dan Tiko, Nathalie Holscher Justru Didoakan Berjodoh dengan Sosok Ini

Seorang yang memandang, menimbulkan gangguan pada yang dipandangnya (Fathul Majid Syarah Kitab Tauhid, hal. 69).

Dijelaskan oleh Al Lajnah Ad Daimah:

Ain dari kata aana ya iinu yang artinya: terkena sesuatu hal dari mata. Asalnya dari kekaguman orang yang melihat sesuatu, lalu diikuti oleh respon jiwa yang negatif, lalu jiwa tersebut memakai media pandangan mata untuk menyalurkan racunnya kepada yang dipandang tersebut (Fatawa Al Lajnah Ad Daimah, 1/271).

Gangguan dari ain bisa berupa penyakit, kerusakan atau bahkan kematian.

Setelah mengetahui definisi dari ain, mungkin sebagian orang akan bertanya-tanya: Ah, mana mungkin sekedar memandang akan menimbulkan penyakit?! , bagaimana bisa sekedar pandangan membuat seseorang mati? . Atau bahkan sebagian orang mengingkari adanya ain karena tidak masuk akal. Oleh karena itulah Nabi Shallallahu alaihi Wasallam bersabda:

Ain itu benar-benar ada! Andaikan ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, sungguh ain itu yang bisa (HR. Muslim no. 2188).

Dari Aisyah radhiallahu anha, ia berkata:

Dahulu Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam memintaku agar aku diruqyah untuk menyembuhkan ain (HR. Muslim no.2195).

Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu anhu, Nabi Shallallahu alaihi Wasallam bersabda:

Alasannya adalah paling banyak yang menyebabkan kematian pada umatku setelah takdir Allah ialah ain (HR. Al Bazzar dalam Kasyful Astar [3/ 404], dihasankan oleh Al Albani dalam Shahih Al Jami no.1206).

Comments