Destry Damayanti Jalani Fit and Proper Test Deputi Gubernur Senior BI

Nasional

News / Nasional

Destry Damayanti Jalani Fit and Proper Test Deputi Gubernur Senior BI

Destry Damayanti Jalani Fit and Proper Test Deputi Gubernur Senior BI

KEPONEWS.COM - Destry Damayanti Jalani Fit and Proper Test Deputi Gubernur Senior BI Jakarta - Komisi Anggaran atau XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengelar rencana fit and proper test bagi calon tunggal anggota Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI), Destry Damayanti, Senin...

Jakarta - Komisi Anggaran atau XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengelar rencana fit and proper test bagi calon tunggal anggota Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI), Destry Damayanti, Senin 1 Juli 2019.


Destry Damayanti Jalani Fit and Proper Test Deputi Gubernur Senior BI
Copyright (c) 2016 TEMPO.CO
foto

"Pengalaman saya di banyak sekali sektor mulai di BUMN, akademik, hingga regulator dalam 28 tahun akan jadi modal saya untuk berkarya optimal di BI. Saya siap melaksanakan sebaik mungkin menjaga integritas, sebagai DGS BI," kata Destry usai memaparkan visi dan misinya kepada Komisi Anggaran DPR, Senin.

Destry merupakan calon tunggal DGS BI yang diajukan Presiden Joko Widodo kepada DPR. Jikalau lolos, Destry akan menggantikan DGS BI Mirza Adityaswara, yang masa jabatannya bakal rampung pada 25 Juli 2019.

Berdasarkan pengumuman yang diberikan Komisi Anggaran, rapat yang semula dijadwalkan mulai pada pukul 14.00 WIB mundur menjadi sekitar pukul 14.30 WIB. Adapun, rencana fit and proper test dipimpin langsung oleh Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Supriyatno.

Kepada anggota Dewan, Destry memberikan paparan yang bertajuk "Menjadikan Bank Sentral yang Adaptif dan Inovatif." Dalam paparanya, ia menyajikan 5 misinya jikalau diberikan kesempatan menjadi DGS BI.

Sementara itu lima hal yang disoroti Destry dan menjadi misinya kalau dipilih merupakan mengoptimalkan adanya bauran kebijakan moneter dan makroprudensial yang akomodatif. Menurut dia, bauran ini penting untuk menjaga stabilitas sistem keuangan guna mendorong perekonomian.

Kedua, Destry juga menyebut pendalaman di sektor keuangan harus bisa mendorong pembangunan ekonomi. Sebabnya, rasio kredit terhadap produk domestik bruto (PDB) dan kapitalisasi pasar modal Indonesia yang masih kecil kalau dibandingkan negara lain.

Ketiga, Destry kemudian juga ikut menyoroti perkembangan keuangan digital. Dia menyebut tantangan bagi perbankan sangat terlihat dengan munculnya banyak layanan financial technology atau fintek yang mengambil alih peran perbankan. Selain itu, dia juga menyinggung kebijakan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN).

Selanjutnya, Destry Damayanti juga menyebutkan mengenai perkembangan keuangan syariah yang selama ini dinilai belum signifikan. Padahal pasar keuangan syariah mempunyai potensi yang besar baik dari sisi produk maupun dari segi pasar yang besar. Terakhir, dia juga menyebut sinergi dengan pemerintah, OJK dan DPR yang sangat dibutuhkan.

Comments