Laporan Koresponden Tribunnews, Richard Susilo dari Jepang
TOKYO - Pertumbuhan terinfeksi Corona di Tokyo Kamis ini (9/7/2020) 224 orang terbanyak (75) dari anak muda usia 20-30 tahun) dan dari lokasi hiburan dunia malam di Jepang.
"Berdasarkan kelompok umur, orang yang berusia 20-an dan 30-an menyumbang 75%. Dengan rute infeksi, yang disebut terkait lokasi hiburan malam di Tokyo dengan jumlah cukup banyak," papar Yuriko Koike Gubernur Tokyo dalam jumpa persnya Kamis ini (9/7/2020).
Dengan pertumbuhan 224 orang, kini jumlah terinfeksi Corona di Tokyo sebanyak 7272 orang.
Sebaran Virus Corona di Indonesia Kamis (9/7/2020): Tambah 2.657 Kasus Baru, 962 di Jawa Barat
"Baru-baru ini, tidak hanya tempat hiburan dan restoran, tetapi juga infeksi dari pesta dengan teman-teman muda dan makan malam telah terlihat. Jumlah positif baru telah meningkat dengan jumlah tes PCR meningkat menjadi 3.400. Ada 224 kasus positif dalam populasi, yang mungkin disebabkan oleh peningkatan dalam pengujian, tetapi lebih hati-hati diharapkan mengenai tren dalam jumlah orang yang terinfeksi."
Meningkatnya jumlah orang yang telah menjalani tes PCR "Tingkat positif" juga meningkat.
Jumlah orang yang telah menjalani tes PCR di Tokyo bervariasi dari hari ke hari, tetapi terus meningkat.
Menurut Pemerintah Metropolitan Tokyo, ketika deklarasi darurat dicabut 25 Mei lalu, 920 orang menjalani tes PCR di Tokyo, tetapi pada tanggal 12 bulan lalu ialah 2118, melebihi 2000 untuk pertama kalinya.
Selain itu, persentase orang yang dipastikan mempunyai infeksi di antara mereka yang telah diuji juga meningkat. Sudah sekitar 1% semenjak pertengahan Mei, tetapi mencapai sekitar 2% semenjak awal bulan lalu, naik 3,1% pada tanggal 25 Juni, 4% pada tanggal 1 bulan ini, dan 5% pada tanggal 5 Juli 2020.
Menurut ibu kota Tokyo, jumlah pasien rawat inap 1413 orang pada 12 Mei 2020.
Sedangkan 20 Juni hanya 204 orang.
Namun, setelah itu, mulai meningkat lagi, mencapai 444 pada tanggal 8 Juli. Ini level yang sama dengan sekitar akhir Mei 2020.
Di sisi lain, jumlah pasien rawat inap dengan penyakit parah yang perlu dikelola di unit perawatan intensif dan ventilator terus menurun, dan ada lebih dari 100 pada akhir April 2020.
Di sisi lain, Pemerintah Metropolitan Tokyo telah sepakat dengan lembaga medis untuk menyiapkan sekitar 3.000 tempat tidur sebagai tempat tidur rumah sakit untuk pasien rawat inap coronavirus tipe baru, di mana sekitar 1.000 tempat tidur sudah siap untuk mendapatkan pasien.
"Mengenai kemungkinan dikeluarkan kembali deklarasi darurat, kami tidak bisa mengatakannya karena ini merupakan penilaian secara keseluruhan, tetapi dalam arti keadaan terkini dari sistem perawatan medis di Tokyo, saya mengerti bahwa masih belum ada situasi segera untuk deklarasi darurat," papar menteri kesehatan Katsunobu Kato.
Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com
Comments