Dahsyatnya Kecepatan Penyebaran Virus Corona di New York

Internasional

News / Internasional

Dahsyatnya Kecepatan Penyebaran Virus Corona di New York

Dahsyatnya Kecepatan Penyebaran Virus Corona di New York

KEPONEWS.COM - Dahsyatnya Kecepatan Penyebaran Virus Corona di New York EPA Gubernur Negara Bagian New York, Amerika Serikat, Andrew Cuomo, memohon pasokan alat-alat medis didatangkan karena penyebaran wabah virus corona di wilayah yang dipimpinnya lebih cepat dari "keret...

A man wears a protective face mask as he walks in front of a mural of skulls and flowers in New York

EPA

Gubernur Negara Bagian New York, Amerika Serikat, Andrew Cuomo, memohon pasokan alat-alat medis didatangkan karena penyebaran wabah virus corona di wilayah yang dipimpinnya lebih cepat dari "kereta peluru".

"Puncaknya lebih tinggi dan lebih cepat dari yang semula kami perkirakan," papar Cuomo kepada wartawan pada Selasa (24/03) waktu setempat.

Cuomo menyatakan pemerintah federal tidak mengirimkan peralatan medis yang cukup untuk menghadapi krisis.

Di New York kini terdapat 25.000 kasus terkonfirmasi positif corona dan sedikitnya 210 di antara mereka meninggal dunia. Jumlah itu merupakan setengah dari keseluruhan kasus di AS.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan bahwa AS berpotensi menjadi pusat baru pandemi Covid-19.

Peringatan tersebut mengemuka ketika Presiden Donald Trump berharap AS akan menggerakkan kembali roda bisnisnya bulan depan.

new york

Reuters Kondisi kereta bawah tanah Kota New York pada jam sibuk. Apa yang dikatakan Gubernur Cuomo?

"Kami perlu bantuan federal dan kami perlu sekarang," cetus Cuomo, yang berhubungan dengan Partai Demokrat.

"New York ialah pengukur. New York mengalaminya pertama. Apa yang terjadi pada New York, akan terjadi pada California dan Illinois. Ini hanyalah masalah waktu."

Cuomo juga mengecam 400 alat ventilator yang dikirim ke New York oleh Badan Penanggulangan Bencana Federal AS.

A man wears a face mask as the city streets are empty due to the coronavirus in New York City on 24 March 2020

Getty Images

"Kamu memilih 26.000 orang yang akan meninggal dunia karena Kamu hanya mengirim 400 ventilator."

Saat ini New York mempunyai 7.000 ventilator dan diharapkan 30.000 unit tambahan, kata Cuomo.

Ditambahkannya: "Prakirawan (wabah virus corona) berkata pada saya, `Kami tadinya mengira kereta kargo akan melintasi negara ini. Kini kami menghadapi kereta peluru`."

Negara Bagian New York tengah meninjau opsi membangun daerah perawatan medis, kemungkinan dengan mengubah asrama-asrama kampus dan hotel-hotel menjadi rumah sakit sementara.

Jumlah kasus baru di New York berlipat ganda setiap tiga hari dan tidak ada tanda-tanda perlambatan, kata Cuomo.

Laju tersebut, menurut Cuomo, akan membuat layanan kesehatan kewalahan. Skenario terburuknya, New York kemungkinan memerlukan 14.000 ranjang rumah sakit, paparnya.

Sang gubernur juga mengatakan dirinya tidak akan "menaruh nilai dollar pada nyawa manusia". Perkataan itu tampaknya merujuk pada kekhawatiran Presiden Trump bahwa langkah-langkah mengatasi penyebaran virus corona bisa merusak ekonomi AS.

"Ibu saya tidak untuk dikorbankan dan ibu Kamu tidak untuk dikorbankan," tegas Cuomo.

new york

Reuters Seorang pria yang kerap berpose untuk turis di Kota New York tetap beratraksi di daerah Times Square nan sepi. Kisah dua konferensi pers Daniella Semaan dan Cecs Fabregas

Bikin Iri, Ini Cara Fabregas dan Istri Saling Menguatkan Hadapi Corona

Ryan Reynolds

Ryan Reynolds Donasi untuk Bartender yang Nganggur karena #DiRumahAja

Menkes Terawan Agus Putranto

Virus Baru Lagi dari China, dan Posisi Menkes Terawan Saat Ini

Penyerang Juventus, Paulo Dybala dan Kekasihnya, Oriana Sabatini.

Mengejutkan, Begini Kondisi Dybala dan Kekasih Usai 9 Hari Diisolasi

Bek Manchester United, Harry Maguire

Harry Maguire 'Dimusuhi' Rekan Setim di Tengah Wabah Corona

Desain masker anti Corona buatan Ford.

Pakai Onderdil Mobil, Ford Bikin Masker Canggih Anti Corona

Analysis box by Anthony Zurcher, North America reporter

BBC

Pada Selasa (24/03) siang, Presiden Donald Trump duduk di daerah Gedung Putih untuk berpartisipasi dalam acara bincang-bincang virtual yang digelar media Fox News.

Dalam kesempatan itu, dia mengemukakan harapannya agar usaha di AS bisa kembali digelar pada Paskah, dua pekan mendatang.

"Kebangkitan kembali Amerika nan akbar," sebut pembawa acara Fox News.

Beberapa jam sebelumnya, Gubernur New York, Andrew Cuomo, mengadakan konferensi pers di Javits Center, Manhattan. Suasana saat itu tampak suram.

Gedung tempat konferensi pers berlangsung, tiga tahun sebelumnya merupakan tempat Hillary Clinton mengadakan pesta kemenangan pilpres AS. Tapi Clinton dikalahkan Trump.

Gedung itu kini berfungsi sebagai rumah sakit sementara.

Dalam dua konferensi pers tersebut, presiden dan gubernur berseteru soal kekurangan ventilator di New York. Peralatan itu penting untuk menangani kasus-kasus corona yang paling serius.

Trump menyalahkan Cuomo karena tidak membeli peralatan itu dalam jumlah banyak pada 2015, dengan mengutip laman internet bernada konspirasi.

Di sisi lain, Cuomo mengatakan pemerintah pusat seharusnya memakai kewenangannya dalam situasi darurat untuk memesan alat tambahan.

Soal perintah melonggarkan isolasi di rumah, gubernur-gubernur seperti Cuomo bukan presiden berwenang membuat keputusan akhir.

Akan tetapi jikalau ada perseteruan, publik AS bertanya-tanya siapakah yang bisa dipercaya.

Apa yang dikatakan Presiden Trump?

Pada Selasa (24/03), Presiden Trump mengatakan kepada Fox News bahwa dirinya berharap AS bisa kembali normal pada saat Paskah, 19 hari lagi.

Trump, yang berhubungan dengan Partai Republik, berkata: "Kita akan buka dalam waktu dekat Saya akan senang membuka negara ini dan bersiap menyambut Paskah."

"Paskah sangat spesial bagi saya dan gereja-gereja penuh jemaat di seantero negeri kita."

Jikalau kondisi berlangsung sebaliknya, Trump memperingatkan AS bisa mengalami "resesi besar atau depresi".

"Akan ada banyak orang meninggal. Akan ada bunuh diri ribuan orang. Akan ada banyak sekali macam hal terjadi.

"Akan ada ketidakstabilan. Kamu tidak bisa datang dan begitu saja mengatakan, `Mari kita tutup Amerika Serikat, negara paling sukses di dunia sejauh ini`."

Berbicara di Gedung Putih setelah acara itu, Trump mengatakan "keputusan kita mengenai pembukaan (negara) akan didasarkan pada fakta dan data."

Berdasarkan jajak pendapat Gallup, tingkat ketenaran Trump naik lima poin menjadi 49%, angka terbaik selama masa kepresidenannya.

Bagaimana situasi terkini di AS?

Ada lebih dari 53.000 kasus terkonfirmasi positif corona dan lebih dari 700 orang meninggal dunia terkait Covid-19 di AS.

Dr Deborah Birx, dari gugus tugas penanganan virus corona di Gedung Putih, mengatakan sebanyak 56% kasus Covid-19 di AS berasal dari daerah Kota New York dan 60?ri semua kasus baru di negara tersebut.

Dia menyarankan siapapun yang meninggalkan New York agar mengisolasi diri selama dua pekan.

Pada Selasa (24/03), Negara Bagian Wisconsin, Delaware, Massachusetts, New Mexico, West Virginia, dan Indiana memberlakukan langkah isolasi di rumah.

Secara keseluruhan terdapat 17 negara bagian di AS yang menempuh tindakan serupa.

Comments