GAP Inc mengumumkan, Chief Executive Officer (CEO) Sonia Syngal telah mengundurkan diri semenjak Senin (11/7/2022).
Dalam sebuah rilis gosip, Sonia Syngal menuliskan merupakan suatu kehormatan besar baginya dikarenakan telah memimpin perusahaan dan 100 ribu karyawan semenjak 2020.
Syngal telah dua kali masuk dalam daftar Fortune's Most Powerful Women, yaitu pada 2020 dan 2021.
Dia juga menjadi satu di antara 44 CEO wanita dalam Fortune 500 tahun ini.
"Merupakan suatu kehormatan besar bisa memimpin perusahaan hebat dan 100.000 karyawan semenjak 2020, melalui tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk industri kami dan masyarakat," kata Syngal dikutip CNN.
"Melalui semua itu, GAP Inc dan tim berdedikasi telah memanfaatkan perubahan sebagai peluang, direstrukturisasi untuk pertumbuhan di masa depan."
Diketahui, Syngal dipromosikan menjadi CEO pada Maret 2020 menyusul kepergian mendadak mantan CEO Art Peck.
Syngal memimpin brand Old Navy dan mengawasi pertumbuhan penjualan sebesar 1 miliar dolar AS selama tiga tahun dan perluasan usaha e-commerce.
Selama menjabat sebagai CEO GAP Inc, kepemimpinan Syngal terbilang sukses.
Pada awal pandemi, dia menciptakan peluang penjualan senilai 130 juta dolar AS dengan memakai kembali kain untuk menjual masker.
Dikutip Fortune, Bob Martin, Ketua Eksekutif GAP Inc sekaligus mantan presiden dan CEO Walmart International akan menjabat sebagai presiden dan CEO sementara sampai pengganti ditentukan.
Di tengah gangguan global yang signifikan, kerusuhan sosial, dan ketidakstabilan ekonomi, Sonia mempunyai dampak langsung sebagai CEO GAP Inc," kata Martin dalam sebuah pernyataan.
"(Dia) menetapkan arah strategis yang jelas dan identitas budaya yang telah menyatukan perusahaan global ini sebagai kekuatan untuk kebaikan dengan merek-merek kuat yang siap untuk bertahan, imbuhnya.
Perusahaan juga mengumumkan, mantan presiden dan CEO Walmart Canada, Horacio Barbeito akan bergabung dengan perusahaan sebagai CEO merek Old Navy mulai 1 Agustus.
GAP Vape Bantu Pekerja Informal Terdampak Pandemi Covid-19
(Andari Wulan Nugrahani)
Comments