Cara Mendisiplinkan Anak dengan Penuh Kelembutan

Lifestyle & Fashion

Life & Style / Lifestyle & Fashion

Cara Mendisiplinkan Anak dengan Penuh Kelembutan

Cara Mendisiplinkan Anak dengan Penuh Kelembutan

KEPONEWS.COM - Cara Mendisiplinkan Anak dengan Penuh Kelembutan Disiplin lembut tidak hanya fokus pada perilaku anak hari ini, namun juga harus membantu orangtua membentuk perilaku anak dalam jangka panjang. Misalnya, ketika anak dengan sengaja menginjak (atau per...

Disiplin lembut tidak hanya fokus pada perilaku anak hari ini, namun juga harus membantu orangtua membentuk perilaku anak dalam jangka panjang. Misalnya, ketika anak dengan sengaja menginjak (atau perbuatan apapun yang menyakiti) saudaranya, jangan langsung membentak, menghardik, dan memberi hukuman time-out (berdiam diri selama waktu yang ditentukan). Time out banyak diterapkan oleh orangtua sebagai salah satu cara mendisiplinkan anak. Dalam disiplin penuh kelembutan, penerapan time out boleh dilakukan, tetapi tidak disarankan.

Bedakan sikap orangtua yang permisif dengan disiplin penuh kelembutan. Orangtua yang permisif membuat anak tidak menyadari kesalahannya. Sementara ketika menerapkan disiplin lembut, ada konsekuensi yang harus diterima anak. Konsekuensi paling minim bisa berupa nasihat, karena dalam menerapkan disiplin lembut komunikasi secara intensif memang menjadi kuncinya. Kalau anak salah, jelaskan di mana letak kesalahannya. Berikan pemahaman mengapa anak tidak boleh menyakiti saudaranya, tanyakan apa ia mau disakiti? Camkan bahwa ia harus memperlakukan orang lain seperti ia ingin diperlakukan. Yang paling penting, biasakan anak meminta maaf setelah melakukan kesalahan, juga
memaafkan bila Kamu orang melakukan kesalahan terhadapnya. Tentunya semua itu harus dikatakan tanpa nada marah apalagi membentak.

Menerapkannya secara berulang, konsisten, dan kompak (antara ibu, ayah, dan pengasuh lainnya) mejadi kunci keberhasilan penerapan disiplin pada anak. Cobalah mengulangnya 20 kali atau lebih, terutama jikalau Kamu kurang konsisten di masa lalu, kata dr. Will Wilkoff, MD, dokter spesialis anak asal Brunswick, Maine, AS, yang juga penulis buku How to Say No to Your Toddler.

Karena tumbuh dari proses komunikasi, anak berkesempatan mengekspresikan perasaannya dengan cara benar. Anak juga akan belajar bagaimana membuat keputusan yang tepat, di samping itu mereka akan belajar perihal alasannya adalah dan karena. Orangtua harus siap sedia memberikan jawaban terperinci atas pertanyaan anak. Dilarang keras menjawab, Sudah, jangan banyak tanya, ikuti saja perkataan ibu/ayah! . Berikan alasan terperinci, misalnya, Kamu tidak boleh berdiri di pagar, karena terlalu berbahaya, bila jatuh kamu bisa terluka dan ibu akan sedih kalau kamu terluka. Inilah sebabnya, disiplin lembut juga diterapkan agar anak tumbuh menjadi pribadi yang sensitif dan bertanggungjawab atas segala perbuatannya di masa mendatang.

Caption: Jangan menyakiti hati dan membingngkan anak dengan bentakan dan omelan yang tidak perlu.

Rekomendasi

Cara Mendisiplinkan Anak dengan Penuh Kelembutan

Comments