Cara Masyarakat Berau Peduli Hutan Demi Cegah Kerusakan Lingkungan

Spots & Destinasi

Travel / Spots & Destinasi

Cara Masyarakat Berau Peduli Hutan Demi Cegah Kerusakan Lingkungan

Cara Masyarakat Berau Peduli Hutan Demi Cegah Kerusakan Lingkungan

KEPONEWS.COM - Cara Masyarakat Berau Peduli Hutan Demi Cegah Kerusakan Lingkungan MASYARAKAT yang tinggal di daerah hutan harus siap dengan segala risikonya. Tapi itu semua dapat dicegah agar hutan tetap aman dan manusia tidak merusak lingkungan. Tapi sayangnya, ada saja beberapa m...

MASYARAKAT yang tinggal di daerah hutan harus siap dengan segala risikonya. Tapi itu semua dapat dicegah agar hutan tetap aman dan manusia tidak merusak lingkungan.

Tapi sayangnya, ada saja beberapa manusia yang berniat merusak lahan hutan, demi keuntungan pribadi. Termasuk kesengajaan penggundulan hutan dan bentuk kerusakan hutan yang lain.

Karenanya, The Nature Conservancy Indonesia (TNC Indonesia) mengajak masyarakat yang tinggal area hutan dapat meningkatkan kemampuan dan kemandiran desa. Terutama dalam melaksanakan rencana pembangunan dan mengelola sumber daya alam, termasuk upaya pengurangan emisi gas rumah kaca.

4 Inspirasi Model Kebaya Kekinian ala Artis untuk Kartinian

Salah satunya di Berau, Kalimantan, warga diajak untuk peduli hutan. Lewat pendekatan Aksi Inspiratif Warga Untuk Perubahan (SIGAP), warga yang tinggal di 99 kampung terlihat.

Program ini digagas untuk menurunkan gas rumah kaca, melalui upaya mengurangi laju penggundulan dan kerusakan hutan. Mereka juga menggagas inisiatif REDD+ (Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation Plus), terutama dalam pengendalian perubahan iklim global.

Kami bisa membantu pemerintah dalam menyokong pelaksanaan program di tingkat desa atau kampung. Hal ini agar lebih efektif adalah dengan menggandeng masyarakat atau komunitas yang tinggal di sekitar hutan, ujar Penasihat Senior TNC Indonesia, Wahjudi Wardojo, lewat keterangan persnya, Sabtu (20/4/2019).

Direktur Indonesia Terrestrial Program TNC Indonesia Herlina Hartanto menambahkan, sebenarnya masyarakat punya tradisi gotong royong, pengetahuan terhadap lingkungan sekitar, serta sumber daya alam yang berlimpah. Namun kekuatan dan aset ini terkadang kurang disadari.

"Kami dampingi mereka agar menemukan kembali kekuatan dan aset mereka. Sekaligus memakai sepenuhnya untuk aksi-aksi inspiratif dalam mewujudkan mimpi," kata Herlina.

Dalam hal ini, Ada program pelatihan, pendampingan menata lahan, termasuk membuat peta tiga dimensi. Kemudian warga diajak menyusun rencana pembangunan kampung wisata, sampai mengembangkan sumber mata pencaharian yang tidak merusak hutan.

Dari Animator hingga Fashion Designer, Srikandi Ini Harumkan Nama Indonesia

Sebelumnya telah berhasil mengujicobakan program ini di dua desa, yaitu Kampung Long Duhung dan Merabu semenjak tahun 2010. Warga bisa menikmati mata pencaharian yang lebih beragam dan ramah lingkungan.

(dno)

Comments