Bukan Tanda Penuaan, Keriput di Dahi Bisa Menjadi Indikasi Penyakit Jantung!

Kesehatan

Life & Style / Kesehatan

Bukan Tanda Penuaan, Keriput di Dahi Bisa Menjadi Indikasi Penyakit Jantung!

Bukan Tanda Penuaan, Keriput di Dahi Bisa Menjadi Indikasi Penyakit Jantung!

KEPONEWS.COM - Bukan Tanda Penuaan, Keriput di Dahi Bisa Menjadi Indikasi Penyakit Jantung! KERUTAN di wajah akan muncul seiring bertambahnya usia. Banyak masyarakat yang menganggap hal itu wajar karena merupakan tanda penuaan. Akan tetapi, sejumlah ahli mengklaim bila kerutan bisa berkaitan...

KERUTAN di wajah akan muncul seiring bertambahnya usia. Banyak masyarakat yang menganggap hal itu wajar karena merupakan tanda penuaan. Akan tetapi, sejumlah ahli mengklaim bila kerutan bisa berkaitan dengan penyakit kardiovaskular.

Para ahli dari Perancis melakukan penelitian yang mengungkapkan bila mempunyai wajah keriput secara tidak langsung meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung. Kerutan dianggap sebagai tanda peringatan dini mengenai masalah jantung yang serius. Para ahli itu mengklaim alur dahi yang dalam menandakan pembuluh darah dipenuhi dengan plak lemak.

Penelitian yang dipresentasikan pada konferensi jantung terbesar di dunia itu menemukan orang dewasa dengan wajah keriput 10 kali lebih mungkin meninggal muda dibandingkan mereka yang mempunyai kulit halus. Para ahli mengatakan temuan penelitian ini mengungkapkan cara murah dan mudah bagi dokter untuk melihat orang-orang yang berisiko tinggi terkena stroke dan serangan jantung. Peneliti utama, Yolande Esquirol, mengatakan kerutan berat merupakan bendera merah untuk arteri yang tersumbat atau istilahnya aterosklerosis.

Kondisi ini membatasi peredaran darah dan oksigen ke organ vital serta meningkatkan risiko pembekuan mematikan. Semakin tinggi skor kerut wajah, maka semakin banyak risiko mortalitas kardiovaskular, ungkapnya saat berbicara di konferensi European Society of Cardiology di Munich seperti yang dikutip Okezone dari News, Selasa (28/8/2018).

Kerutan di Dahi

Yolande yang juga merupakan profesor kesehatan kerja di University Hospital of Toulouse, Perancis itu memaparkan bila dokter bisa memberikan saran untuk menurunkan risiko penyakit kardiovaskular hanya dengan melihat wajah pasien. "Hanya dengan melihat wajah, tanda peringatan bisa muncul. Kerutan yang dalam bukanlah hasil kerja keras atau gaya hidup yang penuh tekanan. Sebaliknya, hal itu mungkin disebabkan oleh perubahan yang menyebabkan pembuluh darah menjadi tersumbat, tambahnya.

Sementara itu, rekan peneliti Profesor Jean Ferrieres dari Toulouse University School of Medicine mengatakan keriput di wajahnya khususnya dahi merupakan prediktor yang lebih baik dari gangguan jantung dibanding kadar kolesterol. Seperti yang diketahui, selama ini kadar kolesterol tinggi selalui dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular tinggi. Akan tetapi seringkali hal itu tidak terdeteksi bila pasien tidak melakukan pemeriksaan darah.

"Kami menemukan keriput di dahi merupakan alat skrining visual sederhana yang dapat digunakan oleh dokter untuk mengidentifikasi pasien yang berisiko . Ini lebih tepat daripada kadar kolesterol karena merupakan mengambarkan pembuluh darah sudah rusak. Kami akan menyarankan pasien dengan dahi keriput untuk konsultasi ke dokter dan mengubah gaya hidupnya, ujar Prof Jean.

Risiko penyakit jantung memang meningkat seiring bertambahnya usia. Tetapi gaya hidup dan intervensi medis dapat membantu mengurangi bahaya. Wakil Ketua Royal College of GPs Profesor Kamila Hawthorne mengatakan hasil penelitian ini menarik karena membantu mengidentifikasi atau memberikan pengobatan penyakit jantung yang lebih baik. Sementara itu, Profesor Jeremy Pearson mengatakan hasil penelitian tidak perlu diragukan.

Mungkin keriput dapat memberi tahu kita lebih dari yang dipikirkan wacana kesehatan jantung. Tetapi menghitung garis keriput tidak akan menggantikan tes untuk faktor-faktor risiko umum seperti seperti kolesterol tinggi dan tekanan darah, pungkas Profesor Jeremy.

(hel)

Comments