JAKARTA - Bahan bakar biodiesel atau kini dikenal dengan B30 atau bahan bakar dengan kandungan kelapa sawit 30 persen sering dikeluhkan terkait masa pakai filter oli yang lebih cepat serta adanya masalah injektor yang dapat mengganggu kinerja mesin.
Adanya kandungan logam dari penggunaan minyak sawit berupa Kalium, Kalsium, Natrium dan Magnesium menjadi permasalahan yang timbul terjadinya filter oli mempunyai usia pakai lebih cepat serta terjadinya penyumbatan pada perangkat injektor yang bertugas menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar mesin.
Dengan kandungan logam tersebut, diharapkan pengaturan atau batas dari kandungan logam yang terdapat dalam minyak sawit, hal ini untuk membantu dan memaksimalkan kinerja mesin diesel saat memakai bahan bakar B30 yang saat ini terus dicanangkan pemerintah.
Menghadapi masalah tersebut, produsen Hino sendiri terus melakukan penelitian dan pengembangan terhadap kandungan logam pada biodiesel. dua test yaitu emission test dan durability test baik itu untuk mesin yang saat ini digunakan Euro 2 dan juga mesin yang akan digunakan pada tahun 2021 Euro 4.
Selanjutnya
Comments