BI Prediksi Defisit Transaksi Berjalan 2019 Melebar ke 2,5%-3%

Ekonomi & Bisnis

News / Ekonomi & Bisnis

BI Prediksi Defisit Transaksi Berjalan 2019 Melebar ke 2,5%-3%

BI Prediksi Defisit Transaksi Berjalan 2019 Melebar ke 2,5%-3%

KEPONEWS.COM - BI Prediksi Defisit Transaksi Berjalan 2019 Melebar ke 2,5%-3% JAKARTA - Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan akan semakin melebar. Hal ini dikarenakan beberapa faktor yang cukup mempengaruhi. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, m...

JAKARTA - Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan akan semakin melebar. Hal ini dikarenakan beberapa faktor yang cukup mempengaruhi.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, melebarnya defisit transaksi berjalan dipengaruhi kinerja ekspor barang dan jasa yang menurun. Serta perilaku musiman terkait peningkatan kebutuhan repatriasi dividen dan pembayaran bunga utang luar negeri.

BI: Download Games Bikin Defisit Neraca Pembayaran Melebar

"Ke depan, defisit transaksi berjalan 2019 diprakirakan lebih rendah dari tahun 2018, yaitu dalam kisaran 2,5% 3,0% PDB," ujar Perry dalam konferensi pers, Jakarta, Kamis (18/7/2019).

Perry Warjiyo

Namun, lanjut Perry, perkembangan positif terlihat pada neraca perdagangan Indonesia Juni 2019 yang kembali mencatat surplus sebesar USD0,196 miliar setelah pada bulan sebelumnya juga mencatat surplus USD0,22 miliar. Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2019 tercatat sebesar USD123,8 miliar setara dengan pembiayaan 7,1 bulan impor atau 6,8 bulan impor pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

BI Proyeksi Neraca Pembayaran Surplus di Kuartal I-2019

Sementara itu, kinerja Neraca Pembayaran Indonesia triwulan II 2019 diprakirakan tetap terjaga sehingga menopang stabilitas eksternal Indonesia. Perkembangan ini ditopang surplus transaksi modal dan finansial yang lebih tinggi dari prakiraan sebelumnya.

"Peredaran masuk modal asing dalam bentuk Penanaman Modal Asing (PMA) dan investasi portofolio diprakirakan mencatat surplus cukup besar, didorong prospek perekonomian nasional yang baik dan daya tarik investasi aset keuangan domestik yang tinggi," ujarnya.

Selanjutnya

Comments