Pariwisata akan menjadi salah satu lini kehidupan yang akan diburu masyarakat saat New Normal. Hal ini bisa terjadi karena masyarakat akan 'balas dendam' setelah berdiam diri di rumah selama kurang lebih 4 bulan lamanya. Tentu dengan menerapkan protokol kesehatan yang sudah dibuat pemerintah.
Bali pun digadang-gadang akan menjadi spot pariwisata yang siap dibuka saat New Normal. Meski, menurut pemerintah daerah masih harus melihat kondisi pandemi Covid-19 sampai benar-benar kondusif.
Terlepas dari itu, persiapan menuju New Normal bagi calon pelancong mesti dilakukan mulai dari sekarang. Bukan hanya soal mau pergi ke mana dan dengan apa, tapi pelancong juga mesti mengantongi asuransi perjalanan.
Hal ini menjadi penting agar perjalanan bisa lebih aman dan terjaga keselamatannya. Tren memakai asuransi perjalanan pun diakui CEO Futuready Indonesia, Dr. Keet Peng (KP) Onn, ANZIIF (Assoc) CIP, CIIB, sudah disadari masyarakat jauh sebelum pandemi muncul.
"Adanya pandemi COVID-19 ini diharapkan masyarakat Indonesia dapat bijak menentukan tingkat urgensi kebutuhan perjalanan. Dengan semakin banyak ketidakpastian yang dihadapi saat dalam perjalanan, asuransi penting untuk dimiliki sebagai persiapan dalam menghadapi situasi-situasi yang mungkin terjadi," katanya pada Okezone melalui pesan tertulis, Jumat (5/6/2020).
(: Kangen Bali, Sabar! Kemenparekraf Sedang Siapkan 2 Hal Ini)
Nah, dengan adanya asuransi perjalanan ini, sambung KP, sapaan akrabnya, diharapkan 'traveling' akan lebih aman dan nyaman karena risiko seperti penundaan jadwal keberangkatan, kehilangan bagasi, hingga perawatan jikalau sakit atau mengalami kecelakaan tertentu sudah ditanggung.
Selanjutnya
Comments