Berpotensi Mengandung Bakteri, MPASI Instan Ditarik dari Pasaran

Kesehatan

Life & Style / Kesehatan

Berpotensi Mengandung Bakteri, MPASI Instan Ditarik dari Pasaran

Berpotensi Mengandung Bakteri, MPASI Instan Ditarik dari Pasaran

KEPONEWS.COM - Berpotensi Mengandung Bakteri, MPASI Instan Ditarik dari Pasaran Demi kepraktisan, sebagian orangtua memilih memberikan produk MPASI (makanan pendamping ASI) instan kepada bayinya ketimbang membuat sendiri.Sayangnya, banyak yang belum menyadari bahwa ada banyak per...

Demi kepraktisan, sebagian orangtua memilih memberikan produk MPASI (makanan pendamping ASI) instan kepada bayinya ketimbang membuat sendiri.

Sayangnya, banyak yang belum menyadari bahwa ada banyak persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu produk makanan bayi sebelum dijual ke pasaran.

Salah satunya, karena MPASI instan siap santap umumnya berbentuk pure atau bubur, sehingga berpotensi mengandung bakteri. Bagaimana caranya memilih MPASI instan yang aman?

Ibu sebaiknya memang berhati-hati dalam memilih MPASI instan untuk bayi.

Baru-baru ini Canadian Food Inspection Agency di Kanada menarik sebuah produk makanan organik untuk bayi karena adanya potensi bakteri berbahaya.

Produk dengan merk PC Organics dengan varian apel, blueberry dan green pea ini dapat memicu pertumbuhan bakteri Clostridium botulinum yang biasanya mengakibatkan masalah pencernaan. Pada tingkat yang lebih berbahaya, bakteri ini dapat mengganggu sistem saraf bayi.

Kalau Ibu ingin memilih MPASI instan pastikan teliti sebelum membeli.

Di Indonesia, makanan pabrikan tentunya harus memiliki izin BPOM. Ketika membeli, perhatikan kandungan, tanggal kedaluwarsa, dan nommor registrasi BPOM.

Kemasan yang masih tersegel juga menjadi tanda bahwa makanan itu tidak terkontaminasi. Perhatikan apakah ada kerusakan lain misalnya kemasan tidak rapat atau mengalami kebocoran.

Ketika diolah, bentuk MPASI instan yang baik tidak menggumpal. Jangan lupa untuk membaca aturan dalam penyajian dan pengolahannya.

Berpotensi Mengandung Bakteri, MPASI Instan Ditarik dari Pasaran

Comments