Berlatih Berhenti Merokok di Bulan Ramadan

Kesehatan

Life & Style / Kesehatan

Berlatih Berhenti Merokok di Bulan Ramadan

Berlatih Berhenti Merokok di Bulan Ramadan

KEPONEWS.COM - Berlatih Berhenti Merokok di Bulan Ramadan Momen Ramadan bisa menjadi kesempatan baik bagi perokok untuk melatih berhenti merokok. Hal tersebut disampaikan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, dr. Cut Putri Arianie, MHK...

Momen Ramadan bisa menjadi kesempatan baik bagi perokok untuk melatih berhenti merokok. Hal tersebut disampaikan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, dr. Cut Putri Arianie, MHKes dalam temu media Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS).

"Latihan seseorang berhenti merokok. Kalau bisa puasa tahan diri dari pagi sampai buka puasa, kenapa enggak dilanjutkan. Ini sebagai bentuk latihan," ujarnya di Kantor Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI), Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat 25 Mei 2018.

"Memang tidak mudah, apalagi ada efek samping kalau berhenti tiba-tiba. Tapi dengan niat kuat dan latihan bisa menginisiasi (berhenti merokok)," ujarnya menambahkan.

Tepat hari ini juga Kemenkes RI juga menetapkan tema nasional HTTS tahun 2018 Rokok Penyebab Sakit Jantung dan Melukai Hati Keluarga yang rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 31 Mei 2018.

Ilustrasi berhenti-merokok.

Masalah rokok masih terus menjadi perhatian pemerintah hingga saat ini. Mengingat dampaknya tak hanya pada beban BPJS yang membengkak, tapi juga dalam tahap yang lebih kecil merupakan keluarga.

Perokok Tak Menarik Bagi Mayoritas Wanita, Ketahui Alasannya

Aturan Baru, 45 Menit setelah Merokok Baru Boleh Naik Lift

Klarifikasi Polisi soal Larangan Dengar Musik di Mobil

Mengapa Perokok di Indonesia Banyak Sekali?

Benarkah Vape Bisa Hilangkan Kecanduan Merokok?

Berdasar survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2016, sekitar 13.8 persen pengeluaran rakyat Indonesia dialokasikan untuk rokok, sementara untuk padi-padian hampir sama mencapai 14 persen. Selama 10 tahun terakhir Badan Pusat Statistik mencatat, adanya konsistensi pengeluaran masyarakat untuk rokok, mengalahkan jumlah yang dikeluarkan untuk kebutuhan bahan pangan.

"Pengeluaran masyarakat untuk rokok sebanyak Rp1,1 triliun per hari bila dibelikan makanan maka kebutuhan minimal 2.100 kkal seluruh penduduk bisa tercukupi," katanya.

Penghitungan di atas dengan melihat tren pengeluaran rumah tangga termiskin yang lebih mengutamakan rokok daripada kebutuhan pokok. Dengan jumlah perokok sebanyak kurang lebih 90 juta, rata-rata rokok yang dihisap per hari 1 hingga 3 batang, dan rata-rata harga rokok per batang Rp.1000. (mus)

Comments