Berhenti Minum Sebelum Sembuh Total, Pasien TBC Bisa Resistensi Obat

Kesehatan

Life & Style / Kesehatan

Berhenti Minum Sebelum Sembuh Total, Pasien TBC Bisa Resistensi Obat

Berhenti Minum Sebelum Sembuh Total, Pasien TBC Bisa Resistensi Obat

KEPONEWS.COM - Berhenti Minum Sebelum Sembuh Total, Pasien TBC Bisa Resistensi Obat ASAL badan sudah enakan, pasien kerap tidak melanjutkan minum obat, padahal sakit belum sembuh total. Pada penderita TBC ini sangat berbahaya, karena bisa menyebabkan resistensi obat. Seperti diketahu...

ASAL badan sudah enakan, pasien kerap tidak melanjutkan minum obat, padahal sakit belum sembuh total. Pada penderita TBC ini sangat berbahaya, karena bisa menyebabkan resistensi obat.

Seperti diketahui di Indonesia, tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular yang paling banyak menyebabkan kematian dan menjadi ancaman berbahaya bagi kesehatan masyarakat. Pada tahun 2016 terdapat 274 kasus kematian per hari yang disebabkan TB.

Harus ada upaya serius untuk menekan tingginya kasus TB baru yang mencapai 1.020.000 penderita pada tahun 2016 dan menjadikan Indonesia sebagai negara dengan kasus TB terbesar kedua di dunia. Lima provinsi dengan TBC tertinggi merupakan Jawa Barat, Papua, DKI Jakarta, Gorontalo, Banten, dan Papua Barat. Penduduk yang didiagnosis TBC oleh tenaga kesehatan, 44,4% di antaranya diobati dengan obat program. Global Report TBC 2018 menunjuk kan insiden penyakit ini mencapai 321 kasus per 100.000 penduduk. Kemen te rian Kese hatan menargetkan prevalensi TBC paru pada 2019 menjadi 245 pada 100.000 penduduk.

Bayi Kembar Bongkar Perselingkuhan Istri, Kok Bisa?

Kisah Andhika, Pedagang Tuna Rungu Berparas Ganteng yang Bikin Netizen Gagal Fokus

Fokus pencegahan dan pengendalian TBC ialah penemuan kasus dan pengobatan. Tolong temukan penderita TBC, diobati sebaik-baiknya. Sampai sembuh, betul-betul harus sampai sembuh agar terhindar dari resistensi, kata Menteri Kesehatan.

Hal ini diamini Dr dr Erlina Burhan MSc SpP (K), dokter ahli paru dari RSUP Persahabatan. Ia menyatakan umumnya pasien menganggap dua bulan pertama merasa sudah sembuh sehingga ber henti me mi num obat. Ini yang berbahaya. Ini akan menimbulkan TBC resistan obat (TBRO). Untuk itu, yang perlu kita per hatikan merupakan pen cegahan bagaimana TBC tidak tertular ke kita, ujarnya.

Untuk mencapai Indonesia bebas TB pada 2050 diharapkan usaha luar biasa. Kementerian Kesehatan tentu tidak boleh hanya bekerja apa adanya atau business as usual . Semua yang mempunyai kontak langsung dengan pasien TBC, menurut dr Erlina, harus diperiksa dan dievaluasi. Ia juga mengharapkan ada usaha mencari pasien TBC dengan melaku kan penapisan (screening ) di tempattempat umum, seperti di transportasi publik.

Salah satu upaya dan wujud kepedulian pemberantasan TBC ialah membiasakan diri memakai masker. Terutama yang menderita batuk-batuk, di mana pun, terutama di ruangan berpenyejuk udara (AC) wajib mengenakan masker, ujarnya.

(ndr)

Comments